Pertukaran dan PJJ Mahasiswa Perhotelan

Anak Bangsa
0

Illustrasi
Indonesia merintis kerja sama dengan Thailand di bidang pendidikan perhotelan dan pariwisata. Program kerja sama ini meliputi magang, pertukaran mahasiswa, dan kursus singkat online.

Pusat Pendidikan Terbuka Jarak Jauh Asia Tenggara atau Southeast Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre(SEAMEO-SEAMOLEC) bekerjasama dengan STP Sahid Jakarta dan Politeknik Negeri Bali merintis kerja sama dengan institusi pendidikan di Thailand yaitu Prince of Songkhla University Phuket Campus, Phuket Vocational College, dan Songkhla Vocational College di bidang perhotelan dan pariwisata.

Direktur SEAMOLEC Gatot Hari Priowirjanto mengungkapkan, pihaknya mempunyai tugas untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Hal ini dilakukan dengan  memfasilitasi sinergi lembaga pendidikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh supaya terjadi persamaan di antarnegara.
Menurut Gatot, pihaknya saat ini telah melakukan kerja sama Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan Kamboja, Vietnam, Malaysia dan Filipina. Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan diadakan kerja sama PJJ dengan India. Tengah disiapkan pula PJJ untuk anak-anak karyawan Kedutaan Besar RI di negara kawasan Eropa selama lima tahun mendatang.

"Diharapkan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan fasilitas pendidikan jarak jauh," kata Gatot, Kamis (25/8/2011), di Jakarta.
Rencananya, dalam kerjasama ini akan digelar program magang dan pertukaran pelajar antara Prince of Songkhla University dengan STP Sahid dan Politeknik Negeri Bali di beberapa bidang tourism management seperti front office dan house keeping.  Prince of Songkhla University akan mengirimkan sebanyak 12 mahasiswanya ke STP Sahid dan Politeknik Negeri Bali pada tahun ini begitu juga sebaliknya. STP Sahid dan Politeknik Negeri Bali akan mengirimkan masing-masing enam mahasiswanya ke Prince of Songkhla University Phuket Campus.

Semua pembiayaan selama belajar akan dibebaskan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Masing-masing pihak akan menyediakan dormitory untuk para mahasiswa, juga bertanggungjawab untuk membuat instrument monitoring, supervisi, dan evaluasi sesuai dengan standar masing-masing institusi. Dalam hal ini, host partner bertanggungjawab untuk mensupervisi siswa yang ada dalam program tersebut dengan menggunakan instrument yang telah dibuat.

Adapun, program kerja sama dengan Phuket Vocational College dan Songkhla Vocational College adalah di bidang food production dan food service. Selain pertukaran pelajar, pihak Thailand juga menginginkan ada pertukaran pengajar. Meski begitu, sampai saat ini belum ada keputusan mengenai jumlah pertukaran pelajar dan pengajar tersebut.

”Diharapkan, lulusan D2 di Phuket Vocational College yang ingin melanjutkan ke S1/D4 STP Sahid dimungkinkan dengan program transfer kredit. Kemudahan transfer ini karena program pariwisata sudah memiliki standar kurikulum tingkat ASEAN. Selama di Indonesia, mereka akan mengikuti program Darmasiswa untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Para calon peserta mulai dikirim pada Februari tahun depan,” kata Kusmayadi, Ketua STP Sahid.

Guna mendukung kerja sama ini, para mahasiswa akan difasilitasi dengan mengintegrasikan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis. Salah satunya adalah melakukan sistem supervisi dan pelaporan dari siswa dengan blog diintegrasikan dengan video, yang memperlihatkan aktivitas belajar maupun saat praktik kerja di Indonesia.

Selain itu, para siswa dan dosen dapat melaporkan secara lisan dalam bentuk video streaming. Di dalam blog tersebut juga dimungkinkan akan adanya dosen tamu (guest lecturing) dari masing-masing institusi dengan metode video lecturing streaming.

”Bentuk kerja sama lain yang dijalin adalah merintis pembuatan kursus singkat online untuk bidangfruits & vegetables carving. Bidang ini menarik dipelajari dan banyak sekali masyarakat Indonesia yang pernah berkunjung ke Thailand tertarik untuk mengikutinya,” kata Kusmayadi.   Ia menjelaskan, detil kerja sama akan dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman bersama (MoU) dan implementasinya akan dimulai pada Oktober mendatang.

“Diharapkan rintisan kerja sama ini menjadi embrio kerja sama lebih lanjut untuk program transfer kredit dan dual degree antara institusi yang terlibat,” ujarnya.


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)