Dokter Cantik Asal Aceh Ini Memilih Mengabdi di Papua


Tak hanya jago berbahasa Inggris, dokter muda bertubuh mungil ini juga fasih berbahasa Jepang. Sebagai perempuan ia boleh dibilang jauh dari kata feminim. Bahkan ia pernah meraih juara IV dalam event Drag Race Lanud Medan, Sumatera Utara saat masih menjadi mahasiswa.
__________________________________________
Dokter cantik ini kini mengabdikan diri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura. Namun tak dipungkiri, sebagai pemilik darah Aceh tulen, ia pun berharap suatu saat dapat kembali dan mengabdi di tanah kelahirannya.
Meski berada jauh di ujung Indonesia (Marauke), ia tak pernah menanggalkan kewajibannya sebagai wanita muslim dengan tetap memakai hijab.
Bagi ibu muda kelahiran Lhokseumawe, 18 September 1983 ini, memakai hijab bagi wanita muslimah adalah suatu kewajiban untuk menutup aurat dan menjaga tingkah laku agar selalu sopan.
“Pinsipnya, sekali memakai jilbab maka pantang untuk melepasnya,” ucap drg Nurul Adha Marzuki, atau yang kerap disapa Yuyun ini kepada The Atjeh Post, melalui pesan BlackBerry Rabu, 17 Oktober 2012.
Menurutnya, tidak ada alasan untuk nenanggalkan hijab, karena itu bukan halangan dalam karir. “Saat ini busana muslim dan hijab sudah sangat modern. Bahkan berhijab sudah menjaditrendsetter tersendiri. Itu terbukti dari banyaknya komunitas – komunitas hijaber di seluruh penjuru Indonesia,”
Ia menceritakan awal mula perjalanan karirnya. Yuyun mengawali pendidikannya di Kota Lhokseumawe, mulai dari Sekolah Dasar (SD) Bertingkat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1, hingga Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMUNSA).
Selama sekolah ditiga jenjang pendidikan itu, ia sering meraih ranking 1 di kelasnya. Tak hanya itu, ia juga terpilih masuk dalam kelas Unggul SMUNSA atas prestasinya.
Lulus SMA, ia melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG-USU). Dalam waktu bersamaan, ia pun mengambil Jurusan Bahasa Jepang di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Harapan Medan. Ia berhasil meraih gelar dokter gigi pada tahun 2009 lalu.
Di tahun yang sama, ia melepas masa gadisnya dan menikah dengan Ronald Limoa. Kini ia telah dikaruniai dua orang putra dan menetap di Papua.
Saat ditanyakan mengapa ia memilih Papua? Ini jawabnya, “Saya ingin memberikan pelayanan kesehatan gigi yang baik bagi masyarakat Papua, yang umumnya punya kegemaran makan pinang dan kapur. Mengingat jika konsumsi berlebihan, bisa membuat oral hygine gigi menjadi jelek. Alhasil bisa memicu ragam penyakit rongga mulut,” katanya.
Pada November 2011 lalu, ia terpilih menjadi satu dari 28 dokter gigi dan specialist se-Indonesia untuk mempelajari tentang obat tradisional China yang dipakai di bidang kedokteran, di Yunan University of Traditional Chinese Medicene (YUTCM).  
“Itu pengalaman yang luar biasa. Begitu banyak ilmu yang saya peroleh di sana dan semoga bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia, khususnya Papua, tempat saya mengabdi saat ini,” tutup Yuyun dan berharap akan ada izin Allah sehingga ia bisa mengabdi di Aceh kelak.[] 

sumber: atjehpost.com
Tags