Himas FKIP Unsam Langsa Laksanakan Penelitian Sosial


 LANGSA | Samudra News
Kehidupan social masyarakat memang terus menjadi perhatian dan objek penelitian oleh berbagai kalangan. Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi kehidupan masyarakat juga dapat dijadikan contoh bagi masyarakat didaerah lain. Tentu akan banyak pelajaran dan pengalaman yang akan diperoleh ketika kita meneliti keadaan social suatu masyarakat.

Membuktikan bahwa kondisi kehidupan sosial masyarakat selalu menjadi focus hampir semua lembaga atau organisasi, Himpunan Mahasiswa Sejarah (Himas) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Samudra Langsa kembali mengadakan penelitian Sejarah Sosial Masyarakat Pembuat Arang di Desa Kongseng Kecamatan Rantau Seulamat, Aceh Timur, Sabtu (20/10).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh 25 anggota yang terbagi menjadi delapan kelompok. Sesi pelepasan keberangkatan dilakukan oleh Ketua Prodi Sejarah Drs. T. Junaidi, M.Pd di Universitas Samudra Langsa sekaligus memberikan arahan sebagai bekal keberangkatan para mahasiswa.

Keberangkatan para mahasiswa kelokasi yaitu Desa Sarah Teube dengan didampingi oleh seorang dosen Ilmu Budaya Dasar Ambo Asse Ajis selaku pengasuh dan beberapa pendamping lainnya merupakan opsi pertama kegiatan penelitian yang juga menjadi sebagai tempat penginapan. Kemudian, dihari kedua para mahasiswa menuju ketitik fokus penelitian di Desa Kongseng Kecamatan Rantau Selamat Aceh Timur yang juga merupakan akhir dari kegiatan penelitian sejarah sosial masyarakat pembuat arang.

Ketua Himas M. Zakir Rasya 
Dalam hal ini, Ketua Himas M. Zakir Rasya menjelaskan bahwa kegitan ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi baik menyangkut masalah pembangunan, kesehatan, ekonomi dan pendidikan juga masalah social lainnya serta melakukan pemetaan terhadap harapan-harapan masyarakat pembuat arang tersebut.

Selanjutnya Zakir juga memaparkan bahwa hasil dari penelitian yang mereka laksanakan, dikemudian hari akan kembali diseminarkan untuk mencari dan menyimpulkan solusi-solusi yang layak sehingga dapat direkomendasikan ke Bupati Aceh Timur guna merealisasikan harapan-harapan masyarakat pembuat arang.

Untuk itu, ianya berharap kepada seluruh anggota yang ikut serta dalam penelitian untuk lebih serius dan focus dalam meningkatkan wawasan penelitian khususnya yang berkaitan dengan prodi sejarah, sehingga mafaatnya benar-benar dapat kita nikmati bersama. Meskipun, prodi sejarah tidak membentuk mahasiswa menjadi sejarahwan namun setidaknya mahasiswa sejarah mampu meneliti dengan mengambil contoh dari universitas lain yang ada diluar Aceh.[redaksi]