Kebebasan Seorang Penulis

Oleh: Fadel Aziz Pase
Pemimpin Redaksi Samudra News

Menurut ku, tiada yang lebih indah di dunia ini selain menjadi seorang penulis, dan tidak ada kebebasan yang lebih indah selain kebebasan yang di miliki oleh seorang penulis. Penulis bisa mengekpresikan diri dan kebebasannya melalui tulisan yang dia tulis, ah.. Aku sangat ingin dilahirkan sebagai seorang penulis. Melalui tulisannya penulis bisa menjadi apapun yang dia inginkan, mau mejadi Superman, Batman, Zorro atau pun seribu satu macam tokoh dalam cerpen melankolis yang sentimentil. Menceritakan apapun yang diinginkan melalui sebuah tulisan, mengenai dunia dan seribu macam kegilaannya. 

“Pena seorang penulis lebih tajam dari pada pedang”, ungkapan itu memang tidak dapat terbantahkan dan dipungkiri. Seorang penulis bisa menjadi seorang yang terkenal bak selebritis yang sedang naik daun, dan juga bisa mendekam di bui bersama bang Napi dan Mang Residivis karena goresan pena yang dia torehkan. Menjadi seorang penulis itu sudah sangat akrab dengan teror dan ancaman, dan selain seperti apa yang saya katakan tadi.

Tulisan seorang penulis lebih berbisa dari racun ular Kobra, bisa membawa sebuah perubahan dan revolusi. Juga dapat menjatuhkan pemerintahan dari suatu rezim, seperti penulis dan tokoh intelektual dari negara Republik Islam Iran yang bernama Ali Sariyati, melalui tulisan nya dan buku yang dikarang oleh nya bisa menjadi pembangkit dan motivator golongan pemuda untuk melakukan revolusi Islam Iran pada tahun 1979, dibawah pimpinan ulama Kharismati Ayatullah Ruhullah Khameini. Revolusi yang berhasil mengusir setan besar Amerika Serikat dari bumi Islam tersebut.

Penulis harus kritis dan kreatif, serta berani mengkritisi pemerintah yang aup-aup. Seorang penulis jangan lah menjadi tunggangan politik bagi segelintir oknum yang ingin meraup keuntungan dari kemelut perjalanan bangsa ini. Ingat lah.! kalau tulisan seorang penulis itu sangat menentukan sekali, seperti sekarang yang dialami dan dilakukan oleh dua anak manusia yang berperang melalui tulisan dan sebuah buku, Gurita Cikeas VS Fitnah dan sekedar cari sensasi saja (entah lah agak lupa sedikit judul buku ini).

Tokoh Muslim dan Nasrani juga terkadang saling berperang dan menyerang melalui sebuah buku dan tulisan, masih ingat dengan si Charles Darwin yang gila dengan teori manusia purba nya? Yang disebut dengan teori evolusi. Charles Darwin mengatakan sebuah kebohongan yang sangat besar sekali. Melalui buku dan tulisan nya dia mengatakan kalau manusia ini berasal dari kera, sehingga kita pun menjadi tertipu selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Siswa-siswi muslim yang malang harus melahap buku-buku sejarah yang memuat teori Charles Darwin yang gila itu. Tapi syukur Alhamdulillah, salah seorang penulis Islam dari Turki berhasil membantah teori gila Charles Darwin tersebut, penulis sekaligus pahlawan tersebut bernama lengkap Adnan Oktar yang lebih dikenal dengan nama pena “harun yahya”.

Tulisan dari penulis harunyahya berhasil membuka cakrawala mata dunia yang sudah ditipu habis-habisan oleh si gila Darwin. Beliau mengatakan kalau Charles Darwin sudah merekayasa tengkorak gorila dengan tulang belulang milik orang utan dan jenis kera lain nya, kemudian dikumpulkan dan dirakit oleh Charles Darwin. Setelah itu Charles Darwin mengatakan kebohongan kalau dia sudah menemukan sebuah penemuan tentang asal-usul yang melalui tulisan dan buku nya dikenal dengan nama teori evolusi.

Begitulah kehebatan seorang penulis seperti Adnan Oktar atau harun yahya yang melalui tulisan nya bisa merubah dogma dan pemahaman perjalanan sejarah bangsa di dunia. Kawan ku semua, kita pun bisa menjadi seorang penulis seperti Ali Sariyati dan Adnan Oktar “harun yahya” atau pun penulis muslim lainnya. Asalkan ada tekad kemauan dan keinginan pasti jalan akan terbuka untuk menjadi penulis. Dari pada mejenk tidak menentu, dan kecanduan obat-obat terlarang atau kecantol pergaulan bebas, lebih baik menghabiskan waktu untuk menulis, terlebih lagi apabila yang kita tuliskan tersebut membawa manfaat dan faedah bagi orang lain maka pahala dan kebaikan pun akan mengalir untuk kita. “Tulis lah apa yang dikatakan oleh hati” begitu kata bung Alex, salah seorang penulis yang sudah malang melintang di rimba penulisan dan sekarang bermukim di kerajaan ababil.

“Ayo…yo mari kita menulis, menulis apa saja…tentang kehidupan ini,tentang agama, hukum dan cinta…..” di kerajaan ababil kita selalu bebas untuk berekspresi tetapi tentu saja harus dalam batas-batas norma dan kewajaran. Kawan-kawanku, Samudra News menunggu tulisanmu.[]
Tags