Mahasiswa dan Tanggung Jawab Moral

 Misbahuddin, SH, MH 

LANGSA | Samudra News - Kembali kita mengingat dari apa yang disampaikan Umar ra, “Barangsiapa yang ingin menggenggam nasib suatu bangsa, maka genggamlah para pemudanya". Pemuda sebagai penerus masa depan bangsa memang mengambil peranan penting untuk mewujudkan perubahan hakiki menuju dunia yang lebih baik. Untuk itu, mahasiswa dengan sederet titel sosial dan tanggung jawab moral yang besar sebagai angent of change memang harus benar-benar sadar akan perannya.

Kosong. Itulah yang menjadi label mahasiswa sekarang ini. Sikap apatis para generasi muda khususnya mahasiswa seakan telah terus membiarkan bangsa semakin terpuruk dalam kenestapaan yang berkepanjangan. Harusnya, mahasiswa benar-benar menjadi tonggak kemajuan suatu negeri yang dengan idealismenya mampu membawa bangsa kearah yang lebih baik.

Hal senada juga disampaikan oleh Pembantu Dekan (PD) III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Samudra Langsa Misbahuddin, SH, MH bahwa mahasiswa yang sering diidentikkan sebagai agent of change dan iron stock dimana selalu ada digarda terdepan dengan gerakan-gerakan massif dan progressifnya ternyata bersikap apatis dan mementingkan diri sendiri.

"Sangat miris sebenarnya jika kita bicarakan tentang kondisi mahasiswa kita sekarang ini, sikap santai yang sekarang ada dalam diri kebanyakan mahasiswa sebenarnya telah merusak citra mereka sendiri dan bahkan bangsa pada umumnya. Coba kita pelajari sendiri seperti apa mahasiswa yang sebenarnya dan seperti apa mahasiswa yang ada dewasa ini. Sangatlah jauh berbeda, dimana sekarang ini para mahasiswa terkesan tidak peduli dengan kondisi sekitar, mereka lebih berkutat pada aktifitas yang sia-sia dan ini sebenarnya akan mempenyuai pengaruh yang sangat luar biasa terhadap kemajuan suatu bangsa." Jelas Misbahuddin kepada Samudra News disalah satu kantin Universitas Samudra Langsa.

Untuk itu, ia juga mengajak para mahasiswa untuk bangun dari sikap santainya menuju peran mahasiswa yang sebenarnya. Buktikan bahwa mahasiswa benar-benar merupakan kader intelektual muda yang kritis dengan pisau analisa yang tajam. Jangan biarkan mahasiswa dianggap pecundang oleh orang-orang yang ingin menguasai negeri ini. Mahasiswa yang selalu mengedepankan filosofi tri dharma perguruan tinggi terutama point ketiga yaitu pengabdian kemasyarakat semestinya senantiasa berfikir logis, kritis dan idealis melihat kondisi bangsa dan negaranya. Kemiskinan yang merajalela, kebodohan yang ada ditengah-tengah masyarakat, kasus korupsi dan sebagainya seharusnya membangkitkan dan menyadarkan akan peran penting mahasiswa dalam melakukan perubahan dan perbaikan.[]