Ekspor Kopi Aceh Turun Drastis

Banda Aceh | Samudra News - Lesunya pemintaan pasar dunia, serta dinilai melimpahnya kopi Brazil yang memenuhi pasar dunia dalam triwulan III, membuat realisasi ekspor kopi Aceh menurun drastis sejak Juli 2012.
Kepala Seksi Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh, Netty Muharni, kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (12/12) mengatakan, turunnya permintaan kopi Aceh tak terlepas dari banyaknya permintaan kopi Brazil, karena harganya lebih murah.

"Harga kopi Sumatera memang lebih mahal ketimbang kopi Brazil sehingga bisa jadi permintaan pasar terhadap kopi kita lesu selama Triwulan III lalu," kata Netty.

Menurut data yang dicatat pihaknya, sepanjang Juli-September 2012, kopi yang diekspor dari Aceh sebanyak 1.957 ton atau senilai 11,5 juta dolar AS atau Anjlok tajam dibanding realisasi triwulan sebelumnya (April-Juni) yang volumenya mencapai 3.281 ton dengan nilai 23,108 juta dolar AS.

Dia menyebutkan, adapun kopi Aceh yang diekspor tersebut adalah jenis arabika yang dihasilkan di Tanah Gayo.

Namun, Netty menambahkan, walaupun permintaannya menurun, dilihat dari segi produksi kopi Aceh tetap normal.

"Hanya saja permintaan di pasar international juga menurun selama triwulan III. 

Namun permintaan di pasar domestik tetap menggairahkan," ujarnya. 

Sepanjang Januari-September 2012, Aceh tercatat sudah mengekspor sebanyak 7,039 ton kopi dengan nilai mencapai 49,326 juta dolar AS lebih.

Adapun komoditas ini yang diekspor melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, terbanyak adalah ke Amerika Serikat dengan jumlah volume sekitar 5,555 ton dengan nilai 39,2 juta dolar AS, disusul Kanada sebanyak 555 ton dan Inggris 235 ton. [ad]
Tags