Wartawan Peduli Syariat Islam Protes Pemberitaan Fitnah

Gereja Hati Kudus di Banda Aceh.
Banda Aceh | Samudra News Jurubicara Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Azhari sangat menyesalkan pemberitaan media luar negeri yang memberitakan seolah-olah ada gangguan dalam perayaan Natal di Aceh. Menurut Azhari, ini fitnah dan mengada-ada. Untuk itu, pihaknya mengecam berita yang menyudutkan Aceh.

“Perayaan Natal di Aceh berlangsung aman. Tidak ada gangguan apa pun. Ini membuktikan toleransi umat beragama di Aceh cukup tinggi,” tukas Azhari dalam pernyataan tertulis, Rabu (26/12). 

Azhari menuturkan, berita yang dilansir salah satu situs berita internasional dan dikutip beberapa media nasional menyatakan umat Nasrani di Aceh tidak bisa menggelar misa merupan informasi keliru dan merugikan Aceh. 

Situs BBC edisi Senin (24/12) memberitakan para jemaat dari sembilan gereja di Kota Banda Aceh menggelar misa di lokasi terpisah secara tertutup. Pendeta Nico Tarigan dari Gereja Bethel Indonesia mengatakan misa dan perayaan Natal terpaksa dilakukan tertutup karena khawatir adanya ancaman pembubaran dari pihak tertentu.

“Ya benar ada 9 gereja, 5 vihara dan 1 kuil ditutup paksa pada tanggal 15 Oktober lalu. Jadi kami beribadah secara sembunyi-sembunyi,” papar Nico, Rabu (26/12).

Perihal klaim penutupan rumah ibadah itu, pengurus KWPSI menyatakan yang ditutup itu adalah ruko yang dijadikan rumah ibadah serta tidak memiliki izin dari pemerintah Kota Banda Aceh.

Situs The Globe Journal edisi Senin (24/12) memberitakan Pendeta HKBP, Amrin Sihotang, S.Th mengatakan persiapan Natal 2012 berjalan Lancar. Menurutnya, tidak ada gangguan apapun melakukan persiapan dalam menyambut hari besar umat Kristiani. Semua berjalan lancar tanpa ada isu-isu miring menerpa jemaat.

"Sampai saat ini tidak ada hambatan apapun dalam melakukan persiapan," imbuhnya.

Hal serupa juga dikatakan Tata Laksana Natal Gereja Katolik Hati Kudus, R.Nainggolan.

"Di Aceh kemajemukan umat beragama berjalan lancar. Aceh menjadi contoh untuk kerukunan umat beragama," ujarnya. [bs]

Tags