Silaturrahim Tokoh Umat Aceh Tamiang


LANGSA | Samudra News
Khilafah itu wajib. Sebuah kalimat yang menjadi awal pembahasan dalam agenda dakwah DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Aceh Tamiang dalam bersilaturrahim dengan tokoh umat Kabupaten Aceh Tamiang yang bertempat di Pesantren Raja Silang Tanjung Semeuntok Karang Baru Aceh Tamiang, Minggu (6/1).

Acara yang dimulai dengan pemutaran video testimoni ulama tersebut dihadiri oleh puluhan tokoh umat Aceh Tamiang dalam rangka menyatukan langkah untuk menegakkan Syari’ah dan Khilafah.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ust. Khalid Nasution dari PMU Aceh Tamiang menyampaikan bahwa kewajiban dalam menegakkan hukum-hukum Allah yaitu Syari’at Islam bukanlah hanya merupakan tanggungjawab Hizbut Tahrir akan tetapi juga tanggungjawab seluruh umat Islam. Ketika hukum-hukum kafir masih tetap diterapkan sebagai sistem kehidupan maka umat Islam akan terus dalam keterpurukan dan hanya jika hukum kafir tersebut diganti dengan syari’at Islamlah umat Islam akan sejahtera dan jauh dari penistaan-penistaan atas nama agama.

Dalam hal ini, pembicara pertama Ust. Fatih Al-Malawi juga menjelaskan panjang lebar tentang kenapa harus khilafah dan juga arti dari khilafah serta lebih memperjelas tentang kewajiban menegakkan khilafah dengan merujuk kepada berbagai dalil dan mazhab. Ust. Fatih juga mengungkapkan bahwa kepemimpinan Islam bukanlah seorang presiden, raja, perdana mentri, seperti yang disebut dalam beberapa sistem yang ada sekarang termasuk kepemimpinan Indonesia yang disebut sebagai presiden. Dalam Islam kepemimpinan yang memimpin seluruh umat Islam diseluruh dunia adalah seorang Khalifah dalam satu negara yaitu Khilafah bukan yang lain.

Selain itu, pembicara kedua oleh Ust. Iqbal, S.HI juga memaparkan bahwa Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam ternyata pada kenyataannya dengan kekayaan alam yang melimpah ruah dan sistem yang diterapkan sekarang ini tidak mampu untuk mensejahterakan rakyatnya, justru rakyat Indonesia sekarang semakin terpuruk dan kekayaan yang ada di Indonesia hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Inilah buah dari sistem kapitalisme yang diterapkan sekarang ini dengan memfokuskan hanya pada pertumbuhan bukan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyatnya.

Ia melanjutkan bahwa dalam sistem ekonomi Islam, kebutuhan mendasar setiap umat merupakan fokus utama yang harus dipenuhi negara terhadap rakyatnya dan sangat jauh berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis hanya memfokuskan pada pertumbuhan semata, terlepas apakah rakyatnya sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar atau tidak dan ini sangat bertentangan dengan Islam.

Untuk itu, sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai muslim untuk mengganti sistem yang telah merebut seluruh kekayaan alam kita dengan sistem yang telah dibuktikan sejarah mampu mensejahterakan umat Islam diseluruh penjuru dunia yaitu tidak lain hanyalah sistem Islam yang akan diterapkan oleh sebuah institusi Daulah Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah.[Musri]
Tags