BBM Naik, Rakyat Semakin Tercekik

Treatrikal tentang gambaran kondisi masyarakat dalam aksi menolak kenaikkan BBM | Samudra News

LANGSA | Samudra News - Kebijakan-kebijakan dzalim penguasa terus tiada hentinya menghujani rakyat. Menyengsarakan rakyat seakan menjadi fokus penguasa dalam melahirkan aturan-aturan yang berdalih pada pembangunan nasional. Kini pemerintah kembali merogoh rakyatnya sendiri dengan menaikkan harga BBM yang dengan alasan membebani APBN. Demikian ungkap koordinator lapangan Musri dalam aksi menolak kenaikan harga BBM yang di kantor DPRK Langsa, Senin (10/6).

“Merupakan kebohongan besar yang disampaikan pemerintah bahwa subsidi BBM telah membahayakan APBN, sementara pada saat yang sama pemerintah berfoya-foya tanpa pernah pusing apakah tindakan itu akan membebani dan membahayakan APBN” lanjut Musri

Dalam aksi yang diawali dengan melakukan konvoi dari titik kumpul di Mesjid Raya Darul Falah Langsa menuju Kantor DPRK Langsa dengan menggunaan kendaraan roda empat dan sejumlah sepeda motor lainnya ikut dihadiri oleh puluhan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia Kota Langsa. Selain itu, kegiatan tersebut juga dibumbui dengan treatrikal dan orasi didepan gedung DPRK Langsa.

Orasi pertama yang disampaikan oleh Darliansyah, S.Pd menyerukan bahwa Kebijakan menaikkan harga BBM itu harus ditolak, karena ini merupakan kebijakan dzalim yang pasti akan menyengsarakan rakyat. Menurutnya, menaikkan harga BBM sesungguhnya tidak lain adalah untuk menyukseskan liberalisasi sektor hilir setelah liberalisasi sektor hulu sempurna dilakukan. Kebijakan seperti ini jelas akan sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat yang notabene adalah pemilik sumberdaya alam itu sendiri.

“Rakyat sudah sangat sengsara dengan tekanan ekonomi yang tak tertahankan oleh puluhan juta rakyat miskin. Dengan kenaikkan harga BBM tersebut rakyat akan semakin tertindas dan mustahil akan meringankan beban rakyat” ungkap Darliansyah.

Selanjutnya Ketua DPD II HTI Kota Langsa Iqbal, SH.I selaku orator kedua juga menyampaikan bahwa Rencana kenaikan BBM ini adalah mengingkari Alloh dan Rasul-Nya, karena mengingkari amanah yang diberikan kepada penguasa dengan menerapkan sistem kapitalisme bukan sistem Islam sebagaimana yang seharusnya.

Untuk itu, ia melanjutkan bahwa kebijakan kapitalistik, yang menyengsarakan rakyat itu harus segera dihentikan. Sebagai gantinya, migas dan SDA lain dikelola sesuai dengan tuntutan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik muslim dan maupun non muslim. Jalannya hanya satu, melalui penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwah.

Menyikapi hal terebut, Iqbal, SH.I menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menolak liberalisasi migas karena bertentangan dengan syariah Islam dan terbukti menyengsarakan rakyat. Serta mengajak seluruh umat agar bersama-sama Hizbut Tahrir memperjuangkan syariah dan Khilafah untuk kebaikan bersama, karena hanya syariah dan khilafahlah solusi satu-satunya atas segala penderitaan yang menimpa masyarakat selama ini.

Tanggapan DPRK Langsa

Dalam hal ini, Wakil Ketua DPRK Langsa Syahyuzar, AKA dalam tanggapannya didepan peserta aksi menyatakan bahwa pihaknya mendukung atas penolakan tersebut dan atas nama DPRK Langsa berharap juga harga BBM tidak dinaikkan karena akan sangat berdampak pada rakyat kecil. “kami sangat mendukung terhadap aksi pemolakan yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir dan kami berharap harga BBM juga tidak dinaikkan sampai benar-benar tidak hanya menguntungkan kepentingan sekelompok” ujar Syahyuzar AKA.

Selanjutnya setelah pembacaan pernyataan sikap dan ditutup dengan doa, massa kembali melakukan konvoi menuju depan Kantor Pos Langsa dan berorasi sambil membagikan selebaran kepada masyarakat umum. Kemudian aksi berakhir sekitar pukul 12.00 Wib dan massa dibubarkan secara tertib. [Redaksi]