samudra-news.com
| JAKARTA – Pemerintah tidak mempunyai rumusan
kepentingan nasional yang seharusnya dibawa ke dalam WTO. Sehingga kesepakatan
yang dihasilkan dalam WTO tidak merefleksikan kepentingan nasional melainkan
hanya sebagai ajang gagah-gagahan. (Metrotvnews.com, 8/12/2013)
Konferensi
Tingkat Menteri anggota The World Trade Organization (WTO) sesungguhnya hanya
akal-akalan negara maju memanfaatkan negara berkembang untuk mengatasi masalah
krisis yang mereka ciptakan sendiri. (investigasi.seruu.com, 2/12/2013).
Seorang Analis
Politik Puspol Indonesia, Ubedilah Badrun seperti yang dikutip seruu.com
menyampaikan bahwa secara substansial tidak ada keadilan dalam rancangan
kesepakatan di KTM WTO Bali. Hal itu dinilai hanyalah kekhawatiran negara maju sehingga
bersikap tidak adil dan selalu ingin mengambil keuntungan besar.