Langkah yang Lamban dan Bicara tersengal tak menyurutkan semangat hadiri liqa syawal |
samudra-news.com | Kota Langsa - Deras hujan dan dinginnya udara pagi tidak menyurutkan semangat para aktivis Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Langsa dalam melaksanakan Liqa Syawal Tokoh Umat pada Sabtu 23 Agustus 2014 di Aula Setda Kota Langsa.
Kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka membangun ukhuwah Islamiyah untuk ikut bersatu memperjuangkan
Syariah dan Khilafah mengangkat dengan tema “ Indonesia Milik Allah, Saatnya
Khillafah Menggatikan Demokrasi” yang dihadiri sejumlah tokoh umat Kota Langsa.
Pak Mujiyo, usia yang lanjut
dan jalan yang sudah terpatah-patah dengan ikhlas ia menghayunkan langkahnya
untuk menyampaikan testimoni dalam Liqa Syawal Tokoh Umat. Semangatnya yang
tetap muda terus menjadi modal bagi dirinya dalam memperjuangkan tegaknya agama
Allah.
Dalam testimoninya, Pak
Mujiyo menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi umat sekarang ini
ditengah-tengah sistem kufur yang diterapkan di Indonesia. Pada kesempatan
tersebut ia juga memaparkan singkat tentang bahanya kapitalisme terhadap umat.
Selain itu, dengan nada yang sering tersengal karena faktor usia, ia juga
menyampaikan maaf karena tidak bisa menyebutkan kata Hizbut Tahrir dengan benar
karena pengaruh beberapa giginya yang telah tanggal.
Demikian halnya juga
testimoni kedua yang disampaikan oleh tokoh perempuan Ibu Hasni bahwa selama ia
mengenal hizbut tahrir banyak ilmu yang telah ia dapatkan bahkan, menurutnya
hanya di Hizbut Tahrirlah ia mengetahui tentang bagaimana Islam sebenarnya.
Karena itulah yang membuat ia semakin yakin untuk terus ikut serta dalam
mengkaji dan memperjuangkan Islam bersama Hizbut Tahrir demi tegaknya Syariah
dan Khilafah seperti yang diharapkan umat Islam.
Selanjutnya, Liqa Syawal
Tokoh Umat juga diisi dengan orasi politik yang disampaikan Oleh Ustd Musdar Syahban dari DPD I Sumatera Utara. Dalam
orasinya beliau menyampaikan bahwa saatnya khilafah menggantikan demokrasi merupakan
tema yang cukup menarik untuk dibahas dimana selama bertahun-tahun rakyat
dibodohi dengan slogan omong kosong yang katanya Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan
Untuk Rakyat namun faktanya Dari Penguasa, Oleh Pengusaha dan Untuk Pengusaha.
Beliau juga
menambahkan jika sekarang rakyat tidak mau dibodohi maka tema yang diangkat
hari ini merupakan satu-satunya solusi yaitu dengan meninggalkan demokrasi yang
membuat kita dan sumber daya alam kita terkuras dan menggantikan dengan
Khilafah yang merupakan satu-satunya sistem yang benar-benar mengurusi urusan
umat.
Oleh karena
itu, ianya juga menyeru bahwa untuk menegakkan Khilafah caranya tidak lain
hanyalah dengan merapatkan diri dalam barisan perjuangan bersama Hizbut Tahrir
berdakwah dan menegakkan khilafah.
| Musri