Hari Perempuan Internasional Moment Bahas Islam Dan Perempuan |
samudranews.com
|
Hari Perempuan Internasional merupakan moment tepat untuk pembahasan seputar
Islam dan kehormatan perempuan dunia. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Hizbut
Tahrir yang merupakan partai politik islam yang mendunia.
Demikian kutipan singkat dari
tokoh muslimah yang patut menjadi renungan bagi setiap perempuan dunia
khususnya muslimah.
“ide kesetaraan gender yang
diusung para pegiat feminisme, telah mendorong perempuan untuk meninggalkan
rumah untuk bekerja, berpolitik atau sekedar mengejar eksistensi diri” papar Ustadzah Hj. Ir. Ishmah Cholil, Anggota Dewan Pimpinan
Pusat Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia dalam acara Konferensi Perempuan dan Syariah yang
diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia di AAC Dayan Dawood,
Komplek Unsyiah, Banda Aceh, Sabtu (7/3/2015). Ishmah Cholil melanjutkan bahwa kondisi ini kemudian memunculkan
berbagai persoalan, dari pelecehan seksual, kekerasan, kerusakan moral sampai
pada runtuhnya institusi keluarga serta rusaknya generasi.
Kondisi seperti ini pada
akhirnya mengakibatkan adanya perbenturan yang kuat antara feminisme dan Islam.
Kaum feminis menuduh bahwa Syariah Islam yang diterapkan di beberapa daerah – biasa
disebut Perda Syariah dan Qanun Syariah- telah mengakibatkan hak-hak kaum
perempuan terampas, perempuan berada dalam subordinat laki-laki dan mengalami
diskriminasi.
Namun faktanya Islam menyelamatkan perempuan dari ketidakadilan dan
tirani, serta mengeluarkan mereka dari penelantaran dan kegelapan. Islam
membuka gerbang pengetahuan, kemajuan, ketinggian, kemenangan dan kebanggaan
bagi perempuan di hadapan umat manusia. Namun konsep tidak akan berarti apa-apa
tanpa upaya menerapkannya. Dan konsep ini menjadi niscaya, bila diterapkan oleh
Khilafah, sistem pemerintahan Islam yang mempunyai pandangan dan aturan unik
dalam memainkan peran strategis perempuan dalam kehidupan.
| Red