samudranews.com | Aceh Timur - Setiap
rekanan Proyek di wajib kan menyelesaikan pekerjaan harus
100%, Namun ironisnya Rokcy selaku Bupati Aceh Timur tidak mau tau apa
kendala
pihak rekanan di lapangan, yang penting setiap kegiatan (proyek) Rokcy
harus mendapat upeti 10%, ungkap ABD. Hadi Abidin (Adi Maros) selaku
Ketua Asosiasi Kontraktor Aceh Timur (AKA) yang di terima media,
minggu 14 Juni 2015 lewat jejaring sosial nya.
Dalam tulusan nya Adi Maros juga mengatakan, kita semua sangat merasa prihatin dengan situasi Aceh Timur saat ini karna dipimpin oleh seorang MAFIA. Bagaimana nasib daerah kita (Aceh Timur) jika seperti ini, terang nya penuh tanda tanya.
Dulanya dia (Rokcy red) berkeyakinan bisa berubah Aceh Timur ke arah yang jauh lebih baik, tapi kenyataannya malah lebih parah, karna Rokcy memungut upeti setiap proyek yang bersumber dari APBK 10% bahkan bisa lebih, ini bukan memperbaiki kondisi Aceh Timur melain kan menyeret Aceh Timur kejurang kehancuran.
Kata Adi Maros, Penegak Hukum perlu tau dan mengusut ada nya upeti yang wajib dinglontorkan10% ke kantong Bupati, ini murni tindakan melawan hukum, karna dengan ada nya pungutnya 10% dari proyek tersebut otomatis fisik dari proyek akan sangat terganggu mutu kualitasnya, ujarnya kecewa.
Masih kata Adi Maros , kita semua sangat miris dengat situasi ini, karena ini fasilitas publik, ini uang rakyat , dan sudah ada ketentuan nya setiap menyelesaikan kegiatan . Sehingga menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat, di kemanakah uang 10% tersebut?? Siapa biasa menjawab? Ujar Marios seraya bertanya .
Dalam hal ini saya selaku pengusaha di Aceh Timur, mengecam keras tindakan BUPATI MAFIA ini, yang dulunya mengaku bisa berobah, tapi realitanya dia Lebih Berbahaya,dan lebih Sadis, ujarnya seraya mengakhiri tulisan nya.
Dalam tulusan nya Adi Maros juga mengatakan, kita semua sangat merasa prihatin dengan situasi Aceh Timur saat ini karna dipimpin oleh seorang MAFIA. Bagaimana nasib daerah kita (Aceh Timur) jika seperti ini, terang nya penuh tanda tanya.
Dulanya dia (Rokcy red) berkeyakinan bisa berubah Aceh Timur ke arah yang jauh lebih baik, tapi kenyataannya malah lebih parah, karna Rokcy memungut upeti setiap proyek yang bersumber dari APBK 10% bahkan bisa lebih, ini bukan memperbaiki kondisi Aceh Timur melain kan menyeret Aceh Timur kejurang kehancuran.
Kata Adi Maros, Penegak Hukum perlu tau dan mengusut ada nya upeti yang wajib dinglontorkan10% ke kantong Bupati, ini murni tindakan melawan hukum, karna dengan ada nya pungutnya 10% dari proyek tersebut otomatis fisik dari proyek akan sangat terganggu mutu kualitasnya, ujarnya kecewa.
Masih kata Adi Maros , kita semua sangat miris dengat situasi ini, karena ini fasilitas publik, ini uang rakyat , dan sudah ada ketentuan nya setiap menyelesaikan kegiatan . Sehingga menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat, di kemanakah uang 10% tersebut?? Siapa biasa menjawab? Ujar Marios seraya bertanya .
Dalam hal ini saya selaku pengusaha di Aceh Timur, mengecam keras tindakan BUPATI MAFIA ini, yang dulunya mengaku bisa berobah, tapi realitanya dia Lebih Berbahaya,dan lebih Sadis, ujarnya seraya mengakhiri tulisan nya.
| Alam