Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. Gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit ini meliputi:
- Terbentuknya membran abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
- Demam dan menggigil.
- Sakit tenggorokan dan suara serak.
- Sulit bernafas atau nafas yang cepat.
- Pembengkakan kelenjar limfa pada leher.
- Lemas dan lelah.
- Hidung beringus. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang berdarah.
Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan bisul. Bisul-bisul tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala-gejala di atas. Penyakit ini harus diobati secepatnya untuk mencegah komplikasi, demikian tulis www.alodokter.com.
Sementara itu, Wakil Direktur pelayanan RSU Zainoel Abidin, dr.Azharuddin di ruang kerjanya, kepada wartawan pada Senin, 20 Febuari 2017 menyebutkan untuk saat ini para penderita Difteri di rawat di ruang isolasi, yang dulunya ruangan tersebut di gunakan untuk penderita flu burung katanya.
Ia juga mengaku bahwa pada kurun waktu sebulan lebih akhir-akhir ini telah menangani 17 pasien penderita Difteri itu yang di rujuk dari beberapa daerah di Aceh yang meliputi dari Aceh Utara dan Aceh timur, dan banyak pasien yang di rawat di sini tidak pernah melakukan imunisasi, sebutnya.
“Untuk di ketahui, dari 17 Pasien yang di rawat di RS Zainoel Abidin, 5 di antaranya masih rawat inap di rumah sakit tersebut, dan 2 diantaranya meninggal dunia, Namun 10 pasien lainnya sudah bisa di pulangkan,” pungkas Azharuddin. [] KLIKKABAR.COM
Teks Foto : Wakil Direktur pelayanan RSU Zainoel Abidin, dr.Azharuddin/Klikkabar.com
