“Mari berpolitik santun. sukseskan pilkada secara halal tanpa ada intimidasi oleh siapa pun dan dimana pun. Karena Aceh butuh pemimpin yang membawa kenyamanan dan kedamaian Aceh sehingga kesejahteraan rakyat terwujud. Ini perlu kita pahami bersama supaya pilkada damai berlangsung demokratis,” seru mantan ahli propaganda Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu dihadapan seribuan peserta kampanye.
Dalam orasi politiknya, Irwandi menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun Aceeh ke depan. Disebutkannya, dirinya kembali maju pada pilkada 2017, karena untuk memperjuangkan program 2006-2012. Pada saat itu, Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) adalah produk pembangunan Irwandi yang fonemal dan sangat bermanfaat bagi rakyat.
Irwandi juga mengajak masyarkat Aceh, khususnya di Aceh Timur untuk datang ke TPS pada hari pemungutan suara 15 Februari 2017 agar bisa memilih langsung calon gubenur dan wakil gubernur sesuai keinginan rakyat. “Jangan ragu, coblos Irwandi-Nova nomor 6 untuk Aceh dan Nomor 1 Nek Tu-Polem buat Aceh Timur yang lebih jelas,” ucap Cagub yang kerap menerbangkan pewasat ini.
Sementara, calon Bupati/Wakil Bupati Aceh Timur, Ridwan Abubakar (Nek Tu) dan Abdul Rani (Polem), mengajak masyarakat untuk tidak takut terhadap intimidasi oleh kelompok tertentu yang tidak senang dengan kedamaian Aceh.
“Jangan takut intimidasi. Pasangan kami kerap mendapat teror tapi kami lawan supaya ke depan Aceh Timur lebih sejahtera dan jelas,” sebut Nek Tu.
Dikatakannya, selama ini pihaknya menemukan adanya propaganda seperti baju kaos bertulis “Suara Rakyat Suara Tuhan” Karenanya, Nek Tu menghimbau masyarakat untuk tidak percaya isu-isu murahan demikian itu.
“Apabila ada yang sebut jika PA kalah maka Aceh ribut dan terjadi perang, itu semua bohong jangan percaya. Itu hanya isu yang digemboskan pihak tertentu saja. Untuk itu jangan ragu coblos Nek Tu-Polem nomor 1 untuk Aceh Timur dan Irwandi-Nova nomor 6 untuk gubernur/wakil gubernur Aceh,” pungkas Ridwan Abubakar.
Hadir pada kampanye tersebut, pengurus DPP PDIP, Hj Sri Rahayu, pimpinan pesantren di Aceh Besar, Abi Lampisang, para ulama, pimpinan partai politik nasional di Aceh Timur, tim pemenangan Irwandi-Nova dan Nek Tu-Polem serta sekitar 1500 massa pendukung pasangan ini. | Alam
