Samudra News
Oleh : DEDI SUYATNO (LDK Assalam Unsam)
======================================
Rasulullah saw bersabda, "Bahwa tidak ada amalan manusia pada hari
raya adha yang lebih dicintai Allah SWT, selain mengalirkan darah hewan
(maksudnya : menyembelih hewan qurban)" (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi
Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah merupakan waktu
yang mulia dan barakah.
Bukti kemuliaan ini adalah sumpah Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an al-Karim.
Demi fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr: 1-2)
Demi fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr: 1-2)
"Wa layaalin 'asr (dan malam yang sepuluh)," kata Imam al-Thabari
dalam tafsirnya, "adalah malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan
kesepakatan hujjah dari ahli tafsir."
Ibnu Katsir juga menjelaskan hal yang sama dalam tafsir Qur'anil adhim.
"Dan malam-malam yang sepuluh," tulisnya, "adalah sepuluh (hari
pertama) Dzulhijjah sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair,
Mujahid, dan lebih dari satu ulama salaf dan khalaf."
Amal pada Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah paling
dicintai Allah
"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi
amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul
Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan
Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula
jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan
hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah).
Haji dilakukan dalam waktu itu
Keutamaan ketiga dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan
Dzulhijjah adalah, bahwa di waktu itulah disyariatkan Ibadah haji yang
merupakan rukun Islam kelima.
Di dalamnya ada hari Arafah
Keutamaan keempat dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
adalah, pada waktu itu ada hari Arafah, yaitu jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Pada hari itu jama'ah haji diwajibkan melakukan wukuf yang merupakan puncak
ibadah haji. Sedangkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah
haji disunnah melakukan puasa arafah yang keutamaannya dapat menghapus dosa
selama dua tahun.
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, "Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, "Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya." (HR. Muslim)
Pahala Amal di Hari-hari itu dilipatgandakan
Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah
sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya
sama dengan berpuasa selama satu tahun dan shalat pada malam harinya sama
nilainya dengan mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar.
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi)
Tentu saja, ada pengecualian untuk puasa pada tanggal 10 Dzulhijjah karena
pada hari itu diharamkan berpuasa.
Keistimewaan membaca tahlil, takbir dan tahmid
Tidak ada hari-ahri yang dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih
disukai untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga
kesepuluh Dzulhijjah ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan
tahlil, takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad)
Di dalamnya ada Idul Adha
Keutamaan ketujuh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
adalah, pada akhir waktu itu yaitu tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari raya Idul
Adha yang merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam.
Di dalamnya disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban)
Disyariatkannya ibadah udhiyah. Yaitu menyembelih kurban -baik unta,
sapi atau kambing- yang dimulai pada tanggal 10 Dzulhijjah itu.
Disyariatkannya Takbir Muthlaq
Takbir muthlaq (setiap saat) dan muqayyad (setelah shalat fardhu).
Kesempatan bertakbir ini jauh lebih panjang daripada Idul Fitri.
Ibnu Taimiyah dalam majmu' Fatawa menjelaskan, "Hendaklah takbir
dilakukan mulai dari waktu fajar hari Arafah sampai akhir hari Tasyriq (
tanggal 11,12,13 Dzulhijjah), dilakukan setiap selesai mengerjakan shalat, dan
disyariatkan bagi setiap orang untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika
keluar untuk shalat Id. Ini merupakan kesepakatan para imam yang empat".
Berkumpulnya Induk-induk Ibadah
Sebab inilah yang menjadikan 10 hari pertama bulan Dzhulhijjah begitu
istimewa. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, "Tampaknya sebab yang
menjadikan istimewanya sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya
terkumpul ibadah-ibadah induk (besar), yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji,
yang (semua) ini tidak terdapat pada hari-hari yang lain." []