Jakarta – Aceh menjadi salah satu target program
pendidikan dari Pemerintah Amerika Serikat senilai US$ 83,7 juta
(sekitar Rp 803 miliar). Bantuan yang diberikan lewat Badan Pembangunan
Internasional Amerika Serikat (USAID) ini akan memberikan manfaat
pendidikan bagi lebih dari 300.000 siswa.
Program pendidikan AS ini merupakan bagian penting dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, yaitu komitmen yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 untuk meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan antara kedua negara.
Program Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (PRIORITAS) ini akan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan belajar di 1,400 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah di 110 kabupaten/kota dengan fokus pada daerah berpenghasilan rendah.
"Kerjasama yang erat di bidang pendidikan merupakan hal yang mendasar dari Kemitraan Komprehensif,” demikian menurut Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (3/10/2012).
"Program pendidikan baru dari USAID akan memberikan bantuan kepada sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah agar dapat meyediakan pendidikan dengan standar internasional kepada generasi muda Indonesia. Kami berharap bahwa program ini akan membantu siswa di seluruh Indonesia mencapai potensi kemampuannya secara penuh dan mengarahkannya ke jalan menuju sukses," imbuh Marciel.
Program PRIORITAS dari USAID ini akan meningkatkan akses siswa terhadap pendidikan, meningkatkan kualitas dan relevansi program pendidikan guru, mempromosikan transparansi dan meningkatkan kualitas pengajaran membaca, matematika dan ilmu pengetahuan.
Program ini juga akan meningkatkan kapasitas pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk mengkoordinasikan, merencanakan, mengelola dan menyediakan dana pelayanan pendidikan. Program ini akan mendukung peningkatan pendidikan tinggi melalui kerja sama dengan sedikitnya 20 lembaga pelatihan guru untuk meningkatkan pelatihan dan kinerja guru.
Program PRIORITAS USAID ini juga akan memberikan dukungan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk memperkuat pelatihan in-service di bidang manajemen lembaga pendidikan, analisis keuangan dan tata kelola kepada para pengelola pendidikan di kabupaten/kota dan sekolah. Selain menyasar Aceh, program ini akan memfokuskan kegiatannya di Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Papua, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat.
Program tersebut diluncurkan bersama oleh Dubes Marciel, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat D. Indroyono Soesilo, Direktur Jenderal Pendidikan Agama di Kementerian Agama H. Nur Syam, dan Direktur Misi USAID, Andrew Sisson.
(www.detik.com)
Program pendidikan AS ini merupakan bagian penting dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, yaitu komitmen yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 untuk meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan antara kedua negara.
Program Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (PRIORITAS) ini akan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan belajar di 1,400 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah di 110 kabupaten/kota dengan fokus pada daerah berpenghasilan rendah.
"Kerjasama yang erat di bidang pendidikan merupakan hal yang mendasar dari Kemitraan Komprehensif,” demikian menurut Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (3/10/2012).
"Program pendidikan baru dari USAID akan memberikan bantuan kepada sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah agar dapat meyediakan pendidikan dengan standar internasional kepada generasi muda Indonesia. Kami berharap bahwa program ini akan membantu siswa di seluruh Indonesia mencapai potensi kemampuannya secara penuh dan mengarahkannya ke jalan menuju sukses," imbuh Marciel.
Program PRIORITAS dari USAID ini akan meningkatkan akses siswa terhadap pendidikan, meningkatkan kualitas dan relevansi program pendidikan guru, mempromosikan transparansi dan meningkatkan kualitas pengajaran membaca, matematika dan ilmu pengetahuan.
Program ini juga akan meningkatkan kapasitas pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk mengkoordinasikan, merencanakan, mengelola dan menyediakan dana pelayanan pendidikan. Program ini akan mendukung peningkatan pendidikan tinggi melalui kerja sama dengan sedikitnya 20 lembaga pelatihan guru untuk meningkatkan pelatihan dan kinerja guru.
Program PRIORITAS USAID ini juga akan memberikan dukungan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk memperkuat pelatihan in-service di bidang manajemen lembaga pendidikan, analisis keuangan dan tata kelola kepada para pengelola pendidikan di kabupaten/kota dan sekolah. Selain menyasar Aceh, program ini akan memfokuskan kegiatannya di Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Papua, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat.
Program tersebut diluncurkan bersama oleh Dubes Marciel, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat D. Indroyono Soesilo, Direktur Jenderal Pendidikan Agama di Kementerian Agama H. Nur Syam, dan Direktur Misi USAID, Andrew Sisson.
(www.detik.com)