Samudra News - Seperti telah luas
diberitakan, akhirnya pihak militer Mesir membuktikan ancamannya.
Dengan brutal, pada Rabu, 14 Agustus lalu, mereka menembaki para demonstran
yang tengah melakukan aksi damai di lapangan Rabiah al Adawiyah dan bundaran al Nahdhah, Kairo, Mesir, memprotes kudeta Presiden Muhammad Mursi baru lalu
dilakukan oleh militer. Menurut pemerintah Mesir, ratusan orang meninggal dan
luka-luka. Tapi menurut pihak Ikhwanul Muslimin,
sebagaimana yang dikutip stasiun televisi Aljazeera (14/8), terdapat lebih dari 3000 tewas dan
belasan ribu luka-luka akibat
serangan keji dan mengerikan itu. Sebagian
besar korban terbunuh akibat tembakan peluru. Sebagian
mayat bahkan hangus
terbakar. Diantara korban, terdapat tiga orang jurnalis
yang tewas ditembak saat tengah bertugas.
Melalui aksi brutal
ini,
lagi-lagi membuktikan militer Mesir telah menjadi mesin pembantai rakyat Mesir
yang seharusnya dilindunginya. Secara resmi AS telah mengecam aksi itu, tapi tindakan militer
Mesir ini tidaklah lepas dari restu AS, karena AS memang senantiasa mendukung militer
Mesir sejak era Gamal Abdul Nasir, Anwar Sadat dan Husni
Mubarak. Selama lebih dari 30 tahun, pemerintah AS terus menyalurkan bantuan militer ke Mesir. Bantuan ini
merupakan bantuan kedua terbesar yang dikeluarkan Negara Paman Sam setelah ke
Israel; termasuk bantuan mesin perang dan jet-jet tempur F-16. Selain
itu terdapat 500 pejabat militer Mesir yang menempuh pascasarjana militer di
Amerika setiap tahun. Bahkan pria yang memimpin militer dan menggulingkan Mursi
adalah alumni US Army War College di Pennsylvania.
Sikap
hipokrit juga ditunjukkan oleh Amerika Serikat yang sepertinya mengecam
pembunuhan masal militer, namun di sisi lain Amerika Serikat sendiri tidak
pernah menyatakan pelengseran Mursi ini sebagai kudeta militer. Negara itu
justru menegaskan akan menjalin hubungan dengan pemerintah baru pasca Mursi
yang dibentuk militer. Melihat kedekatan militer Mesir dengan Amerika Serikat
hampir bisa dipastikan seluruh tindakan militer Mesir termasuk dalam
penggulingan Mursi dan aksi pembantaian itu tetap dalam restu
negara imperialis Amerika Serikat. Dan
bukan hanya kali ini saja AS akan mendukung rezim-rezim bengis di dunia, termasuk di dunia Islam, yang menjadi boneka
mereka selama masih menguntungkan kepentingan AS.
Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:
1. Mengutuk
keras pembantaian oleh militer Mesir terhadap rakyat Mesir. Jelas sekali,
tindakan tersebut sangat tidak layak dilakukan oleh pihak militer yang
keberadaannya semestinya harus melindungi rakyat. Tindakan itu juga sangat
bertentangan dengan ketentuan syariat Islam. Membunuh jiwa tanpa alasan syar’iy
bagaikan membunuh manusia keseluruhan.
2. Mengutuk
sikap hipokrit negara-ngera Barat, khususnya AS, yang satu sisi selalu
menyerukan demokrasi tapi di sisi lain mendukung tindakan militer Mesir yang
menggulingkan Presiden Mursi yang telah dipilih secara demokratis. Satu sisi
mereka selalu menyerukan penghormatan terhadap HAM, tapi disisi lain tidak
bertindak secara semestinya, bahkan cenderung membiarkan dan dibelakan secara
diam-diam mendukung, tindakan brutal militer Mesir yang membantai ribuan rakyat
Mesir.
3. Menyerukan
kepada umat Islam untuk berjuang dengan sungguh-sungguh bagi tegaknya kembali syariah
dan khilafah karena hanya inilah yang akan mengembalikan kejayaan Islam. Dan
perjuangan itu dilakukan hanya melalui jalan atau metode yang telah ditunjukkan
oleh baginda Rasulullah SAW. Umat Islam harus menolak cara-cara yang ditentukan
oleh Barat, termasuk jalan demokrasi, yang pada faktanya jalan itu hanya untuk
kepentingan mereka. Ketika melalui jalan itu, kekuatan politik Islam naik ke
tampuk kekuasaan, mereka tak segan dengan segala cara akan menghentikannya,
seperti yang terjadi pada FIS di Aljazair atau Erbakan di Turki, dan kini di
Mesir. Jelas sekali jalan itu penuh
dengan kebohongan dan kebusukan. AS, dan negara Barat, akan melakukan apapun
terhadap siapapun yang mengancam kepentingan politiknya atau bertentangan
dengan kepentingan penjajahannya pihak itu meskipun terpilih secara demokratis.
Disebarkan
oleh DPD II Hizbut Tahrir Indonesia
Kota Langsa
Ketua DPD II HTI Kota Langsa
I Q B A L, S.HI
Hp :
085260943053 email : kick_1924fight@yahoo.co.id