Mangrove Jadi Aneka Penganan

samudra-news.com | LANGSA - Mangrove ternyata tidak hanya bisa menjaga kelestarian ekosistem pantai, tapi bisa diolah menjadi aneka penganan seperti dodol dan sirup. Sehingga, pohon yang selama ini hanya digunakan sebagai bahan baku arang, sudah bisa digunakan untuk kebutuhan makanan. Hal inilah yang diprakarsai oleh Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) Aceh dalam  menyukseskan program rehabilitasi kawasan hutan mangrove di kawasan pantai timur Aceh.

Asisten Manager of Public Engagement Yagasu, Yasra Alfariza kepada Serambi, Minggu (23/3), mengatakan, Yagasu tidak saja merehabilitasi kawasan hutan mangrove, tapi juga memberdayakan masyarakat pesisir dengan memanfaatkan potensi yang tersedia di hutan mangrove. “Banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari membuat dodol, sirup, sampai kepada mewarnakan batik dari bahan baku dari habitat hutan,” kata Yasra.

Ia mengatakan, masih banyak hal lain yang bermanfaat dari budidaya hutan manggrove, karena itu, pihaknya bertekad untuk bisa memanfaatkan kawasan hutan mangrove mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan produktif.

Yasra mengatakan, saat ini Yagasu masih fokus kepada penyuksesan program rehabilitasi kawasan hutan mangrove yang diikuti dengan program pemberdayaan masyarakat pesisir di pantai timur Aceh.

Sementara itu, Keuchik Teulaga Tujuh, Kamruzzaman mengatakan, ia berharap Pemko Langsa melalui Dinas terkait agar bisa memanfaatkan kawasan hutan tidak sebatas untuk tujuan pelestarian. “Jika memang banyak manfaat, kami berharap pemerintah bisa memberdayakan potensi mangrove untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata dia.

Saat ini, kata Keuchik Kamaruzzaan, Pemerintah terkesan tidak memiliki program kerja yang berkepanjangan selain dari hanya melakukan beberapa program penanaman. “Kami berharap, ada tindakan lanjutan dari pemerintah untuk memanfaatkan kawasan hutan menjadi sumber ekonomi masyarakaat,” pungkas Keuchik Kamaruzzaman.[]