Pengungsi Rohingya Terancam Tidur Ditenda Darurat |
samudranews.com | KOTA LANGSA - Gudang eks monza yang kini ditempati oleh para pengungsi Rohingya
di Pelabuhan Dermaga Kuala Langsa, Kec. Langsa Barat, Kota Langsa,
akhinya disegel oleh pemiliknya CV. Dewi Monza, Senin (22/6).
Pemilik
gudang, Abdul Samad, kepada wartawan mengatakan hal ini kita lakukan
penyegelan karena memang Pemko Langsa tidak punya etikat baik.
Pada
dinding gudang juga ditempet tulisan yang berisi, pengumuman
pengosongan gudang, berdasarkan tenggang waktu yang diberikan oleh pihak
CV. Dewi Monza mana pada tanggal 20 Juni 2015 maka gudang harus di
kosongkan !!! Sekian terima kasih, demikian bunyi pernyataan
tersebut.
Hal senada juga diutarakan oleh
Kepala Keamanan Pelabuhan Laut Pantai (KPLP), Andi Laisdi, kepada
wartawan menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada koordinasi antara
walikota dengan pihak Pelindo terkait masalah penempatan pengungsi
Rohingya, begitupun dengan pembangunan barak pengungsi didalam kawasan
pelabuhan.
Seharusnya mereka menyurati Dir
Pelindo di Sumatera Utara, sebelum membuat atau mendirikan barak secara
permanen di lahannya Pelindo.
"Pihak Pelindo
sudah menerim surat dari Pemko Langsa namun hingga saat ini belum kita
balas, karena di kawasan pelabuhan ini tidak boleh digunakan diluar
kegiatan pelabuhan, oleh karenanya warga Pengungsi Rohingya dan
Banglades tidak boleh berlama-lama berada di kawasan pelabuhan," ujar
Andi.
Sementara itu GM Pelindo Wil I
Lhokseumawe, Iwayan Mirawan membenarkan pembangunan Barak Pengungsi di
Kawasan
Kuala Langsa tidak ada izin dari pihak Pelindo, Pemko Langsa tidak
boleh menempatkan para Pengungsi di kawasan pelabuhan, mereka harus
segera mencarikan tempat lain bagi pengungsi Rohingya.
"Pemko
Langsa bisa menempatkan para Pengungsi di lokasi gudang PT APPI ataupun
Dino Mugi mengapa harus di kawasan pelabuhan, jika mereka ditempatkan
disini boleh saja tapi tidak bisa lama paling masa darurat saja," harap
Mirawan
Secara terpisah, Ketua Satgas Rohingya
dan Bangladesh, Maman Budiman, ketika dikonfirmasi wartawan, Senin
(22/6) mengatakan membenarkan bahwa gudang eks monza yang ditempati para
pengungsi Rohingya hari ini disegel oleh pemiliknya diminta agar
dikosongkan.
Menurutnya, kalau tidak ada cara
lain ya sudah giman kita mau buat, saya terserah bagaimana baiknya saja,
dimanapun ditempatkan para pengungsi kita siap memberikan pelayanan
yang terbaik, terang
Maman.
Terkait pengosongan gudang tersebut
sejauh ini upaya di lakukan oleh tim satgas adalah mencari sumbangan
secara swakelola dan dari para donatur untuk membayar sewa ke pemilik
gudang, karena pihak UNHCR maupun IoM tidak mau menanggulangi biaya
dimaksud.
"Ya kami minta waktu sama pak Somad
supaya kami bisa cari uang untuk bayar sewa gudang, karena pihak lain
juga belum mau memberikan bantuan uang sewa gudang tersebut," ujar
Maman.
Dan menyikapi desakan pihak Pelindo agar
supaya mengosongkan lahanya yang kini ditempati oleh para pengungsi
Myanmar dan Bangladesh, sejauh ini belum menerima surat resmi dari pihak
Pelindo.
"Kami sampai saat ini masih terus
menunggu surat resmi dari Pelindo perihal mengosongkan lahannya dan
supaya kita lebih cepat berkoordinasi ke tingkat pusat," tegas Maman
yang juga Kepala Imigrasi Kelas II Langsa.
| Alam