Rakyat Aceh Masih Terpuruk, Kendati Telah 11 Tahun Damai

0
Rakyat Aceh Masih Terpuruk, Kendati Telah 11 Tahun Damai
Samudra News | ACEH TIMUR – Ketua Aceh Human Foundation Abdul Hadi Abidin menilai Provinsi Aceh masih saja terpuruk, kendati sudah 11 tahun perjanjian damai antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia.

“Sudah 11 tahun damai, rakyat Aceh masih terpuruk di pusaran kemiskinan dan kesengsaraan. Gesekan kesenjangan sosial masih sangat kuat antara rakyat jelata dengan kelompok elite yang saat ini memegang tampuk kekuasaan,” kata Abdul Hadi ketika dihubungi dari Langsa, Jum’at.

Menurut dia, perdamaian Aceh hanya dinikmati oleh mereka yang memegang tampuk kekuasaan, baik gubernur, bupati dan walikota. Sedangkan rakyat masih merasakan bagaimana sulit menggais rezki, tidak tersedianya lapangan kerja, perekonomian rakyat sangat terpuruk.

Dia menilai Aceh belum tepat dikatagorikan sebagai laboratorium perdamaian. Dimana pola penyelesaian konflik di provinsi paling ujung pulau sumatera itu, dinilainya kurang tepat dijadikan contoh untuk daerah lain dalam menyelesaikan konflik.

Hal itu, karena di Aceh  masih terdapat mantan kombatan  GAM yang menuntut keadilan dari pemerintah. Tuntutan tersebut lanjut dia, baik dengan cara bersenjata ataupun dengan melakukan demontrasi yang terjadi hampir diseluruh pelosok “Serambi Mekkah.”

“Pemerintah Aceh ibarat api dalam sekam, kelihatan manis diluar saja, pemerintah haus dengan penghargaan, tapi elergi dengan kritikan,” ketus Hadi.

Karenanya, Hadi berharap dengan masa jabatan Gubernur yang tersisa 2 tahun ke depan dapat memperbaiki kinerja terutama menyangkut tuntutan para pihak yang menginginkan keadilan.

Kemudian, Pemerintah Aceh diminta bertanggung jawab terhadap butir-butir penjanjian MoU Hilsinki yang belum dipenuhi oleh pemerintah pusat, seperti janji memberikan 2 hektare kebun sawit kepada seluruh mantan kombatan, karena itu dapat meningkatkan kesejahteraan para mantan pejuang Aceh merdeka yang kini telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi, pungkas Abdul Hadi.

Pun demikian, ia meminta semua pihak khususnya Pemerintah Aceh untuk menjadikan peringatan 11 tahun perdamaian sebagai momentum refleksi kebangkitan Aceh menuju daerah yang bersatu, damai, adil dan makmur.

“Kita berharap 11 tahun damai, pemerintah dan segenap komponen lainnya dapat merealisasikan keutuhan masyarakat Aceh yang bersatu, damai, adil, sejahtera dan religius dalam bingkai NKRI,” seru Abdul Hadi Abidin berharap.


| Alam

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)