Innalillah, Kehadiran Ustadz Abdul Somad Didemo Di Denpasar

samudra news
SamudraNews.com | Ustaz Abdul Somad yang belakangan populer ditolak kehadirannya di Bali oleh sekitar seratus orang dari Gerakan Nasionalis Patriot Indonesia, Perguruan Sandi Murti dan ormas Nahdlatul Ulama (NU) setempat.

Dikutip dari kbr.id, salah satu yang menolak kehadiran Ustaz Somad adalah Pariyadi alias Gus Yadi, pemimpin Pondok Pesantren Soko Tunggal Abdurrahman Wahid 3 Bali.
Ia menyebutkan alasan Ustad Somad ditolak masuk Bali karena penceramah kondang itu selalu menyebut kafir kepada yang tidak seiman.
Selain itu, kata Gus Yadi, Ustaz Somad juga terus-menerus bicara soal khilafah dan mengomentari simbol-simbol agama lain.
Gus Yadi mengatakan sebelumnya, perwakilan ormas Bali sudah meminta agar Ustaz Somad disumpah di bawah Alquran untuk setia pada Pancasila, NKRI, mencium bendera Merah Putih dan tidak menyebut kata-kata kafir dalam ceramahnya.
Namun, kata Gus Yadi, permintaan itu ditolak Ustad Somad.
"Kami dapat informasi dari panitia ternyata dia tidak mau mencium bendera Merah Putih karena dinilai haram. Itu kan statemen khilafah, kelompok yang ingin mendirikan negara Islam.
"Nabi Muhammad tidak ingin negara Islam. Para ulama sudah mendirikan Republik ini, tidak ingin negara Islam. Ini Republik Indonesia."
"Jadi kita minta Somad dipulangkan hari ini juga. Itu konsekwensi mereka ingkar janji," kata Gus Yadi di Denpasar, Bali, Jumat (8/12/2017).
Aksi berlangsung di depan Hotel Aston Denpasar. Para anggota ormas itu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, sementara di dalam hotel, perwakilan massa bernegosiasi dengan Ustaz Somad.
Hingga pukul 17.00 WITA. Informasi yang diperoleh KBR di lapangan menyebutkan, menurut rencana Ustad Abdul Somad akan ceramah di beberapa tempat seperti Masjid Sudirman dan Masjid An-Nur di Bali.
Dari hasil pertemuan terakhir, Ustaz Somad menolak mencium bendera Merah Putih dan memilih untuk meninggalkan Bali. Hingga saat ini rombongan Ustaz Somad dikabarkan masih berada di Hotel Aston Denpasar.
TRIBUN-MEDAN.com