Tarehan Hati Pemuda Indra Makmur Di Lingkar Tambang PT.Medco


SamudraNews.com-'Aceh Timur | Cahaya Langit Indra makmur Aceh Timur sangat cerah di malam hari tapi tidak dengan kesejahteraan rakyat di sekitar.

Di dalam hati kami selaku pemuda pribumi berkata kata ,sungguh kaya negeri ku ini sehingga banyak Negara lain yang ingin menambang isi perut bumi pertiwi. Dan pegawai-pegawai yang bekerja di perusaan itu hidup berkecukupan karena gaji yang di tawarkan sabgat besar, fasilitas kesehatan bonus tahunan dan masi banyak fasilitas-fasilitas yang di beriakan kepada karyawannya.

Bagaimana dengan masyarakat di sekitar lingkar tambang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan tambang raksasa tersebut, tentunya akan mengakibatkan terjadinya kesenjanga sosial dan konflik yang terjadi antara pekerja di tambang dengan mareka yang tidak bekerja di perusahaan tambang.

Bagaimana dengan CSR (Corporate Social Responsibility), yaitu pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) Nomor 40 Tahun 2007 dan UU Nomor 4 Tahun 2009 yang isinya perusahaan berkewajiban menyalurkan dana sosial kepada wilayah sekitar perusahaan. Untuk menciptakan keseimbangan ekonomi, sosial, dan juga lingkungan di sekitar perusahaan beroperasi.

Yang jadi pertanyaan dalam hati kecil Kami para pemuda apa betul program CSR sudah di terapkan sesuai dengan harapan yang di amanatkan oleh UU ?.

"Berbicara mengenai CSR sangat erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Kata pembangunan berkelanjutan merupakan terjemahan dari bahasa inggris sustainable development",katanya.

Program CSR tak seindah mentari pagi, perusahaan penambangan mereka lebih suka melakukan pencitraan semata di media massa di bandingkan dengan melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang. Perusahaan lebih suka tebar pesona di bandingkan dengan tebar manfaat. Perusahaan-perusahaan terlihat tidak serius dalam menjalankan CSR. Perusahaan memberikan dana sosial namun tidak melihat efek yang ditimbulkan jangkan panjang, sehingga penerima dana tersebut bagaikan mereka yang terkena narkoba yaitu kecanduan dan ketergantungan dengan adanya perusahaan pertambangan.

Hasil perut bumi yang di keruk dan diambil isi nya pasti akan habis karena tidak dapat di perbaharui, sehingga meninggalkan masyarakat di sekitar tambang (tutup). Akibatnya kehidupan masyarakat di daerah perusahaan tambang akan kembali memburuk sejalan dengan ditutupnya perusahaan tambang. Ini akibat CSR yang terkesan hanya menyuapi masyarakat, pemuda tanpa ada usaha serius untuk memberdayakannya.

Program-program CSR seharusnya adalah program-program pemberdayaan masyarakat khususnya generasi muda, kareana generasi yang akan menyambung tali estafet kehidupan di area lingkar tambang. Program-program itu bisa seperti pelatihan wirausaha, pelatihan pengelolaan lingkungan, pelatihan life skills dan berbagai pelatihan lainya. Sehingga, masyarakat bisa mandiri dalam menjalani hidupnya dan efek kecanduan atau ketergantungan masyarakat terhadap keberadaan perusahaan dapat di minimalisir.

Utuk pemberitaan di media massa sah-sah saja yang di lakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta dan porsi pemberitaan harus sejalan dengan porsi pemberdayaan masyarakat di area pertambangan.

Semua pihak harus terlibat (perusahaan, masyarakat dan pemerintah) Jangan sampai masyarakat merasa tergantung pada perusahaan pertambangan. Anggap perusahaan sebagai fasilitator untuk meningkatkan martabat hidup, bukan sebagai sumber kebahagiaan sesungguhnya.

Ketika Impian mayoritas masyarakat di sekitar tambang ingin bekerja di PT.MEDCO E & P MALAKA karena mereka sudah melihat hasil dan fasilitas yang di berikan perusahaan begitu menggiurkan. Bagaimana dengan mereka yang belum mendapatkan kesempatan untuk bekerja di PT.MEDCO E & P MALAKA. Semoga program CSR dapat memberi solusi,Tutup Para Pemuda Pribumi yang hanya jadi penonton .

| Musliadi