Wali Murid SDN Cinta Raja Protes Wacana Sekolah Ganti Motif Baju Batik

Foto ilustrasi baju batik

SamudraNews.com-Langsa Informasi tentang keberatan walimurid untuk membeli seragam baju batik yang di sediakan oleh Koprasi Sekolah Dasar (SD) Negri Cinta Raja Kecamatan Langsa Timur Kota telah merek di kalangan masyarakat.

Saat di konfirmasi media ini salah seorang walimurid yang tidak mau di sebut namanya mengatakan bahwa, yang menjadi keberatan bagi adalah baju batik yang di pakai anak kelas II SD N Cinta Raja masih layak pakai dan baru 1 tahun untak apa di ganti,ujarnya.

Sambung walimurid,Kami menilai apa yang di rencanakan oleh pihak sekolah untuk mengganti seragam baju batik sangat tidak tepat ,apa lagi pihak sekolah menyarankan pembayaran buju batik tersebut menggunakan dana PKH .

"Kami bukan mau menentang kebijakan pihak sekolah dalam wacana mengganti motif baju batik ,apalagi harga yang di tawarkan sangat tinggi mencapai 80.000 itu potong baju batik ",ucapnya.

Mengingat ,baju batik yang lama masih layak pakai ,itu yang pertama ,selanjutnya ,dana PKH yang kami terima dari Dinsis akan kami gunakan untuk keperluan sekolah lainnya seperti beli sepatu sekolah ,buku dan lain lain,urainya.

Inpormasi ada upaya penggantian seragam baju batik di Sekolah Dasar Negri Cinta Raja mebdaoat sorotan dari Ketua Kobar GB Kota Langsa Rusli ,S.pd.Jumat (15/2) Dia menyebutkan,jika pihak sekolah ingin membuat kebijakan atau penggantian motif seragam harus melibatkan stokholdes yang ada,seperti Komite Sekolah,wali murid dewan guru, melalui musyawarah bersama .katanya.

Sambung nya, Jika semua itu sudah di laksanakan oleh pihak sekolah,silakan tunjukkan hasil notulen rapatnya ,sehingga tidak terjadi keslahpahaman pada semua pihak.

Dan semua itu tidak terlepas dari peran kepala sekaolah ,karena beliau sebagai pemanggku jabatan terrunggi di Sekolah tersebut.

Untuk itu Kobar - GB selalu menekankan kepada Kepala Sekolah dan Dewan Guru jangan membuat kebijakan secara sepihak tampa melibatkan setekholder yang ada,haltersebut di lakukan untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan,tutup Ketua Kobar GB.

Sebelumnya pada saat awak 
media ini menemui Kepala Sekolah SDN Cinta Raja  Wahidi Akbar Spd kdi ruang kerjanya mengatakan bahwa,Yang dapat menjeleskan persoalan baju tersebut ada salah seorang guru sebagai ketua koperasi sekolah yaitu Ibu
Eva Zuraid SPd,katanya.

Selanjutnya Menurut Eva membenarkan bahwa pihaknya telah menjual seragam sekolah kepada wali Murid.

"Memang benar kami ada menjual baju batik di sekolah ini tapi lewat koperasi sekolah. Yang wajib membeli baju itu murid kelas 2 sampai kelas 4 saja baju ini sudah kami sediakan sejak bulan 9 tahun 2018. Untuk pembayaran nya setiap murid di berikan waktu selama 3 bulan"sebutnya. 

Sambumbungnya, Mengenai modal pembelian baju itu saya pergunakan uang sendiri dan saya hanya sedikit saja mengambil ke untungan dari hasil baju tersebut,akunya.

Tambah Eva. Mengenai dana  bantuan  PKH murid yang di kucurkan dari dinas Dinsos kami tidak pernah potong karna dana itu langsung masuk ke Rekening murid masing masing.
Untuk jumlah siswa 126 orang.
Sementara kelas dua 22 orang Kelas tiga 19 orang kelas 19 orang ,sebelumnya seragam batik ini kami berikan secara cumah cuma pada murid ucap Eva" 

| RGS