Dandim 0104/Atim, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani



SamudraNews.com | Langsa-Ing Ngarso Sung Tulodo yang mempunyai arti dan filosofi yang sangat mendalam ungkap Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis, saat dikonfirmasi oleh SamudraNews.com, yang bertempat di Makodim 0104/Atim, Jln. Jenderal Ahmad Yani, Desa Payabujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Senin (25-03-2019).

Lanjutnya, Ing ngarso itu didepan, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, sedangkan Tulodo berarti tauladan. Jadi makna ing ngarso sung tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus bisa menjadi panutan atau teladan bagi anggota. Sangat sederhana, pemimpin berada di depan untuk menjadi panutan dan teladan bagi yang lain. Memberikan arah kemana seluruh organisasi atau tim untuk melangkah, apa yang ingin dicapai, atau seperti apa pada akhirnya organisasi atau tim yang dipimpin.  Dalam kata lain, pemimpin harus memiliki visi yang kuat bagi seluruh anggota, dan seorang pemimpin harus dapat menjelaskan misi yang diemban kepada prajuritnya, atau apa sih makna dari semua yang dilakukan, “ungkapnya.

Jadi secara keseluruhan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, dan Tut Wuri Handayani berarti 3 (Tiga) prinsip dasar seorang pemimpin yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang, agar prajuritnya dapat merasakan situasi atau keadaan yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi pemimpin yang bermanfaat bagi anggota.

Pemimpin tidak hanya harus berada di depan, tetapi juga di tengah dan di belakang. Pemimpin harus berada dimana-mana. Pemimpin, tentunya, harus berada di depan, dengan memberikan arah kemana kita semua melangkah dan dengan cara bagaimana. Pemimpin kadangkala harus berada di tengah, untuk menjadi bagian riil dari para anggota, serta memahami, memotivasi dan menginspirasi para anggota untuk bergerak ke arah dan cara yang sudah ditentukan. Pemimpin kadangkala pun harus berada di belakang,  untuk memberikan jalan dan kepercayaan pada anggotanya, tanpa harus meninggalkan mereka, justru sebaliknya dengan memberi dukungan.

Kajian ini merupakan contoh kepada jajaran Perwira Staf dan Danramil Kodim 0104/Atim, agar bisa mengimplementasikan 3 prinsip dasar tersebut kepada anggotannya, pungkasnya.

| Kusdiyono