Sipil Aceh : People Power Bukanlah Sebuah Solusi Untuk Merawat Perdamayan


SamudraNews.com-Banda Aceh, Komite Masyarakat Peduli Demokrasi Provinsi Aceh menyerukan semua komponen bangsa untuk tetap merawat persatuan dan kesatuan paska Pemilihan Umum 2019.

"Beda pandangan dan pilihan politik itu adalah demokrasi. Pemilu legislatif dan Pilpres sudah usai. Kita jangan terpecah belah lagi," sebut Koordinator Komite Masyarakat Peduli Demokrasi Aceh, Teuku Arif Tajul di Banda Aceh, (12/5) Minggu malam.

Dia mengajak semua elemen masyarakat. Baik ulama, tokoh politik, pemuda dan pimpinan organisasi manapun untuk bisa mendamaikan suasana usai Pilpres 2019.

Menurut dia, beda pilihan Pilpres sudah usai. Siapapun yang akan memimpin Indonesia lima tahun kedepan adalah putra terbaik bangsa hasil pilihan rakyat.

Karenanya, sambung Teuku Arif Tajul, gerakan kekuatan rakyat atau People Power bukanlah suatu yang baik. Melainkan, bagian memperuncing keadaan dan bisa memecah belah.

"Sebagai elemen sipil, kami berharap jiwa besar semua elit politik kita. Jangan pertajam perbedaan. Mari kita melihat persamaan yakni membangun bangsa secara bersama," tandas anak muda ini.

"Khusus di Aceh. Masyarakat kita cinta damai. Ini terbukti dengan perdamaian Aceh yang berlangsung secara bermartabat. Jadi, jangan gelorakan gerakan people power di Aceh," tambah Teuku Arif Tajul berharap.

| Mus