SamudraNews.com-Berita dugaan oknum anggota DPRK Aceh Timur IH pungut sejumlah uang dari penerima Rumah bantuan tahun 2018-2019 tenyata tidak benar.
Dengan bergulirnya peryataan salah seorang warga Sungai Saya inisial J yang menuding oknum anggota DPRK Aceh Timur inisial IH telah menjual rumah duafa dengan nominal 10.hinngga 15 juta per unit tahun 2018-2019 mendapat reaksi dari penerima manfaat rumah Duafa.
Kepda Awak media Bahrum Walidin (32) Warga Desa Senebok Punti Kecamatan Sungai Raya Minggu (1/3/2020) membatah jika diri nya memberikan uang 13 juta seperti yang di beritakan kepa IH.
"Itu berita tidak benar, bahkan kan saya yang di kasih uang untuk membuat proposal agar mendapat rumah bantuan, dan rumah bantuan ini bukan tahun 2018-2019 melainkan tahun 2015 saya usul kan dan tahun 2016 rumah ini terealisasi" ujar Bahrum Walidin
Untuk memperkuat pernyataannya
Bahrum Walidin juga telah membuat pernyataan secara tertulis bahwah oknum DPRK Aceh Timur tidak pernah meminta uang padanya, yang di tandatangani di atas matrai 6000.
Halsenada juga di lontarkan oleh Maimuddin (37) warga desa Labuhan Keude yang di catut nana namanya telah memberikan uang seberar 15 juta kepada IH.
"Berita itu tidak benar, saya tidak pernah memberi uang pada siapapun terkait rumah bantuan ini", katanya
Saya seorang Kombatan dan sudah sewajarnya saya dapat bantuan rumah ini, kalau ada uang ngapain saya minta rumah bantuan, tandasnya sembari memperlihatkan pernyataan tertis dan di bubuhi tanda tangan di atas matrai 6000 juga.
Di tempat terpisah
Muhammad Ali warga Labuhan Keude Kecatan Sungai Raya juga membatah keras bahwah dirinya telah memberikan sejumlah uang pada IH namun rumah bantuan tidak kunjung di berikan.
" Saya tidak pernah mengatakan telah menyerahkan uang pada IH dan rumah tidak ada di berikan, itu berita tidak benar" tandasnya.
Jainal Abidin warga Labuhan Keude juga membatah telah menerima uang 10 juta dari Azehar untuk di berikan pada IH.
"Dengan tegas saya katakan tidak pernah menerima uang dari Azehar 10 juta di berikan pada IH untuk mendapatkan rumah bantuan, dan berita itu sangat tidak benar" ujarnya.
Menanggapi hal tersebut oknum anggota DPRK Aceh Timur IH yang mendapat berita tak sedap menanggapi nya dengan legowa,"'secara pribadi informasi itu telah merugikan saya. Terapi sebagai wakil rakyat sudah seharusnya menayomi rakyatnya sehingga tidak elok jika saya perpanjang kesalah pahaman ini.
Apa lagi yang bersangkutan sudah menyadari kehilafannya, bagai manapun beliau warga saya jugak sehingga saya menyatakan permasalahan ini sudah selesai dan berahir sampai disini.
"Setiap manusia punya kehilafan dan ke salahan, jika masih bisa di selesaikan secara kekeluargaan dan bisa saling memaafkan mengapa tidak kita lakukan" tandasnya.
| Roby Sinaga
Ppp