SamudraNews.com-Aceh Timur-Aceh, Geuchik Gampong bersih kekeh membantah dirinya ikut menikmati penggunaan secara pribadi uang 150 juta untuk pembangunan meunasah gampong Seuneubok Aceh, Kecamatan Darul Ikhsan, Kab.Aceh Timur, tahun 2020, Minggu (18/4/2021)
Dia mengungkapkan bahwa dana pembangunan tempat ibadah tersebut diduga digunakan oleh salah seorang oknum aparat desanya untuk kepentingan pribadi.
" Enggak ada sama saya, uang itu sama dia semua, udah saya suruh kembalikan atau kirim material bangunan aja, tapi belum juga," kata Geuchik Seuneubok Aceh, Zulkifli, Jumat lalu, 16 April 2021, seoleh ada upaya menyelamatkan diri.
Geuchik Zulkifli sebelumnya juga sempat berjanji melaporkan anak buahnya itu ke penegak hukum, Namun hingga kini katanya belum ada tanggapan apapun dari penegak hukum perihal laporannya tersebut.
" Iya, sudah saya laporkan ke si Agus Polsek Darul Ikhsan, tapi laporan lisan bukan tertulis, tapi hingga kini belum ada tanggapan, bahkan hari Selasa depan oknum aparat desa saya dipanggil pak Faisal inspektorat, saya dipanggil rabu," ungkap geuchik tersebut menutup keterangannya.
Menurut suber yang enggan di sebut nama nya mengatakan bahwa, jika dana desa tahun 2020 pembangunannya masih ada yang belum selesai dan uang sudah di tarik 100 persen, ini jelas ada Kong kalikong antar Geuchik, Prangkat dan yag lain nya.
"Jika mau di kembangkan ini akan menjadi luas permasalahan nya, apa lagi jika tahun 2021 ini Dana desa Seuneubok Aceh semapat di cair kan, ini akan menimbul kan pertanyaan baru, atas dasar apa oknum camat setempat menandatangani usulan pencairan dana 2021, sementara pekerjaan tahun 2020 masih mangkrak, sedangkan dana nya sudah di cair kan 100 persen" paparnya.
Dia melanjutkan, Geuchik selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) anggaran dana desa, sehingga tidak bisa lari dari pertanggung jawaban dana desa tahun 2020, dan tidak ada dallilnya dana desa 2021 bisa di cairkan sedangkan pertanggungjawaban dana 2020 belum rampung, tandasnya.
Sementara itu beredar kabar dari warga setempat yang mengaku pernah mendengarkan langsung pengakuan dari oknum aparat desa dimaksud, bahwa sebenarnya oknum tersebut hanya menggunakan dana pembangunan meunasah itu sebesar Rp. 70juta saja, sedangkan sisanya diduga digunakan secara pribadi oleh oknum lainnya.
" Ya katanya dia cuma pakai 70 juta aja, diduga sisanya dipakai oknum lain,"ungkap sumber anonim tersebut.
| R***