"Disamping itu saya selaku ketua Yayasan Pendidikan Islam Langsa (YAPILA), dengan kerendahan hati yang paling dalam di hari yang Fitri ini memohoan ampun pada ALLAH dan memohan maaf kepada seluruh wali santri, Ustadz dan Ustadzah serta seluruh yang ada dalam naungan YAPILA. Karena sebagai manusia biasa sudah pasti tidak terlepas dari kilaf dan dosa" ujarnya.
Lanjut Ismail Umar, Sebagai manusia tentunya kita sadar telah melakukan kesalahan kepada orang lain, kita dianjurkan untuk segera meminta-maaf. Tapi tidak salah juga apabila kita meminta maaf di momen lain semisal di waktu lebaran, bukan? Karena Hari Raya, terutama di Indonesia, dengan segala fasilitas liburan dan budayanya, adalah saat di mana kita menuai kegembiraan atas kesempatan bersilaturahim kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang di sekitar kita. Selain itu mengapa kita meminta maaf di Hari Raya?. Pertama, untuk mengugurkan dosa atau kesalahan yang pernah kita lakukan kepada sesama manusia. Dosa kita kepada Allah dapat dihapus dengan taubat dan istighfar. Sedangkan dosa kepada manusia baru dapat dihapus dengan meminta maaf, jelasnya.
"Di akhirat nanti, orang yang paling merugi adalah orang yang pahalanya habis untuk membayar kesalahan-kesalahannya yang pernah ia lakukan kepada manusia di masa hidupnya di dunia" katanya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa telah melakukan kezaliman kepada saudaranya, baik menyangkut harga diri/kehormatan atau harta, maka pada hari ini hendaklah ia meminta dibebaskan (dihalalkan) sebelum datang hari di mana tidak berguna lagi dinar dan dirham. Apabila (orang yang berbuat zalim itu) mempunyai amal kebaikan/kesalihan, maka kesalihannya akan diambil untuk saudaranya sebesar kezalimannya kepadanya. Dan apabila ia tidak mempunyai amal kebaikan, maka dosa amal buruk saudaranya itu akan ditimpakan kepadanya dan PP di,”
(HR Bukhari),tandasnya.
| Put