Lomba penulisan artikel yang digagas oleh Kodim 0104/Atim bekerjasama dengan Pemko Langsa sangat kental sekali aroma 'main mata' antara dewan juri dengan nama peserta yang masuk 10 besar katagori umum dan katagori mahasiswa.
Pasalnya, dari 10 nama yang telah diumumkan pihak dewan juri yang masuk 10 besar didominasi para dosen sejarah, sedangkan dari kalangan masyarakat umum maupun lainnya tidak bercokol namanya.
"Kalau seperti ini penilaian dari dewan juri, alangkah baiknya kemarin itu dibuat satu lagi katagori khusus para dosen saja yang memiliki pendidikan S3, karena dari sederetan nama yang masuk 10 besar berlatar belakang para dosen sejarah baik S2 maupun S3," ungkap seorang jurnalis dengan nada kesal.
Masih menurutnya, yang difahami lomba Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Namun, kalaulah dilihat yang sudah masuk 10 besar lebih menitik beratkan penulisan seperti sebuah sejarah panjang perjuangan meriah kemerdekaan dengan referensi buku tertentu dan kalaulah seperti ini tentunya para dosen sejarah sangat piawai dalam menukilkan tulisannya.
Hal lain lomba penulisan artikel ini juga mengusung tema 'menggali spirit perjuangan Bambu Runcing dalam mempertahankan
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Langsa' ini artinya peserta lainnya menjabarkan berupa karangan sang penulis.
"Ini sebenarnya mau buat buku sejarah Kota Langsa yang sarat proyek atau memang menulis artikel biasa," kecam jurnalis itu.
Kemudian, dari peserta baik masyarakat umum dan para jurnalis yang ikut tidak ada satupun yang lolos pada 10 besar nama yang diumumkan oleh pihak dewan juri, Sabtu (13/8) petang.
"Kalau tahu seperti ini penilaian dari pihak dewan juri dan panitia lebih baik kita tidak ikut saja, artinya lomba penulisan menyosong kemerdekaan ini dinilai belum merdeka dalam menilai," sergahnya.
Kabid Kesra Pemko Langsa, M Daud sekaligus sebagai panitia penyelenggara yang menangani perlombaan tersebut ketika dikonfirmasi, Minggu (14/8) menyatakan, pihak Kesra hanya sebagai panitia saja artinya membuka pendaftaran dan menerima berkas artikel sedangkan terkait siapa yang menang itu semuanya berpulang kepada dewan juri.
"Kami hanya pelaksana saja, terkait yang masuk 10 besar ada juga dari kalangan masyarakat biasa," imbuhnya.
| ***