Inflasi yang diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu, Inflasi juga sering di artikan secara umum yang merupakan pemberitaan stabilitas perekonomian, dimana suatu keadaan daerahnya yang terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa sangat berdampak untuk perkembangan ekonomi masyarakat, seperti yang saat ini yang di rapatkan lewat Zoom Meeting Menteri Dalam Negeri bersama Forkopimda Kota Langsa, terang Kapten Inf Sukamto lewat gruop media ini.
Katanya, penyebab inflasi karena banyak faktor yang diantaranya permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan, yang kemungkinan dari keadaan perubahan cuaca yang extrim dan sumber SDM ( Sumber Daya Manusia ) dengan SDA ( Sumber Daya Alam ) yang tidak berjalan dengan singkron dan searah, imbuhnya.
Dan dampak ini sendiri seringkali identik ke arah negatif seperti kenaikan harga barang sehingga membuat daya beli masyarakat menurun, bencana alam seperti banjir yang memutuskan aktifitas dari penghasil sumber alam terhenti sementara kebutuhan tetap berjalan sehingga pendapatan masyarakat menengah ke bawah jelas tidak berjalan lancar, tutupnya.
Sedangkan dari arahan Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A, Ph.D. menurutnya, dampak inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat di wilayahnya akan turun dan akhirnya menjadikan masyarakat terutama orang miskin akan semakin sulit mencari nafkah hingga bertambah miskin, jelasnya.
Kemudian dampak inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil langkah dan keputusan, seperti pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi, terang Menteri Dalam Negeri.
Selanjutnya tingkat dampak inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai Rupiah, sehingga dampak ini semua akan membuat nilai perekonomian Indonesia di mata para negara tetangga buruk dan peminat investor pun akan berangsur angsur menghilang, maka dengan ini di harapkan bagi stake holder di tiap daerah untuk berperan aktif menyokong dan sebagai motivator masyarakat di wilayahnya untuk memahami dan berbuat sesuai anjuran yang telah direncanakan oleh pemerintah pusat, pungkasnya.
Kegiatan berjalan dengan aman dan lancar yang dipimpin oleh Pj Walikota Langsa di wakili Sekda Kota Langsa sertu turutnya hadir Kapolres Kota Langsa yang diwakili Kapolsek Kota Langsa, Asisten 2 Walikota Kota Langsa Kepala BPKD kota langsa, Kepala dinas Koperindag Kota Langsa, Dan para tamu undangan lainnya, tutup Danramil Sukamto.
