Oleh karenanya APH Serdang Bedagai segera turun tangan agar ada kepastian benar atau tidak nya dugaan penggelembungan data siswa. Karena dugaan tersebut sudah viral di beberapa media online yang mencurigai adanya ketidaksesuaian antara jumlah siswa yang terdaftar dan jumlah siswa di lapangan yang seharusnya tercatat dalam administrasi masing-masing yayasan,Senin (17/3/2025).
Penggelembungan data siswa ini diduga dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan dana bantuan operasional dari pemerintah yang seharusnya diperuntukkan untuk pendidikan di PKBM. Masing-masing yayasan, yang mendapat dana alokasi untuk program pendidikan non-formal, dilaporkan telah memasukkan data siswa fiktif untuk meningkatkan jumlah penerimaan bantuan.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, pihak yang terlibat dalam praktik ini berusaha untuk memanipulasi data dengan menambahkan nama-nama yang tidak pernah terdaftar atau mengikuti kegiatan pendidikan di kedua PKBM tersebut. Salah satu indikasi awal yang mencuat adalah ketidaksesuaian antara data yang tercatat dalam sistem dengan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh para awak media.
Sebelumnya Awak media sudah mintak keterangan Kepala inspektorat Serdang Bedagai terkait temuan audit PKBM dan beliau mengatakan, temuan itu tidak boleh di publikasikan karna itu menjadi rahasia kami.
"Jika di lapangan ada temuan silahkan laporkan kesebelah yaitu di pihak APH, tapi lebih spesifiknya temen teman ketemu dengan tim audit yaitu Irban tiga" ujarnya.
Lalu awak media mencoba menghubungi via WhatsApp irban tiga Ahmad cs tim audit, mengenai informasi, semua PKBM dikumpukan di salah satu kafe di Pantai cermin, lantas Ahmad cs menyanggah bukan di pantai PK tapi di salah satu PKBM Serdang Bedagai, balasnya .
Terkait hal ini, pihak Yayasan PKBM Nur Rahman dan PKBM Al Habib belum memberikan keterangan resmi.
Dugaan pengelembungan data siswa ini semakin jelas dan diduga terorganisir, setelah beberapa waktu lalu Salah seorang PKBM yang enggan namanya di sebutkan menjelaskan mereka para PKBM sudah di audit oleh Inspektorat di salah satu Kaffe Pantai cermin, semua sudah di amankan.
"Kami sudah di audit oleh inspektorat , kami di kumpulkan di salah satu Kaffe di pantai cermin, dan itu semua sudah kami amankan baik inspektorat ataupun APH, semua sudah aman, atas nama PKBM di Serdang Bedagai ini semua mafia pendidikan " ujarnya sambil tertawa,
Dugaan ini juga menjadi pelajaran bagi seluruh lembaga pendidikan non-formal untuk memastikan keabsahan data yang diserahkan kepada pemerintah serta menghindari penyalahgunaan dana pendidikan PKBM yang di kucurkan oleh pemerintah,
(wt)