Deli Serdang — Kepala Desa Cinta Rakyat, H. Adi Kustiono, angkat bicara terkait tuduhan miring yang menyudutkannya dalam sejumlah pemberitaan media online. Dalam konferensi pers yang digelar Kamis malam (15/5) di Kantor Desa Seintis, ia menegaskan bahwa pemberitaan yang beredar bersifat menyesatkan, tidak berdasar, dan mengandung unsur hoaks.
“Pemberitaan itu tidak benar. Anggaran untuk Logo Digital Tritek tidak berasal dari Dana Desa, melainkan dari Dana BHP, dan itu sudah direalisasikan sesuai usulan di lapangan,” tegas H. Adi Kustiono.
Mengenai pembangunan lapangan sepak bola yang juga menjadi sorotan, Adi menyatakan bahwa seluruh tahapan telah dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku, melalui musyawarah bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat.
“Justru masyarakat yang mengusulkan pembangunan lapangan tersebut, bukan inisiatif pribadi saya,” katanya.
Menanggapi kritikan soal kondisi drainase, ia mengakui adanya kerusakan kecil, namun menyebut hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dalam proses pembangunan.
“Tidak ada yang sempurna, tapi kami selalu berusaha menyempurnakan. Kalau ada kerusakan berat, tentu masyarakat akan menyampaikan langsung ke kantor desa,” imbuhnya.
H. Adi Kustiono juga mengungkapkan asal muasal isu negatif ini, yang menurutnya berawal dari salah satu wartawan media online berinisial JND, yang sempat datang ke kantor desa dan menawarkan diri menjadi humas dengan honor Rp2 juta per bulan.
“Saya ditawari untuk menggaji dia Rp2 juta per bulan, tapi uang dari mana? Saya tolak secara baik-baik, mungkin karena itu muncul pemberitaan negatif,” ujarnya.
Terkait klaim JND soal proyek bedah rumah dengan dana Rp35 juta yang belum selesai, H. Adi menyebutnya sebagai kebohongan. “Itu dana CSR dari camat senilai Rp15 juta. Sisanya kami kumpulkan secara gotong royong dari kepala desa lain hingga terkumpul Rp20 juta. Rumahnya sudah selesai dibangun, tapi anehnya tidak ditempati,” jelasnya.
Ia pun mengecam media yang memuat berita tanpa konfirmasi terlebih dahulu, dan menegaskan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum.
“Saya siap dikritik, asal untuk membangun. Tapi kalau fitnah dan pencemaran nama baik, saya akan laporkan ke Polrestabes. Termasuk media cetak harian yang memuat berita tanpa konfirmasi,” tegasnya.
Dukungan datang dari tokoh masyarakat setempat, yang menyatakan bahwa pembangunan di Desa Cinta Rakyat telah membawa dampak positif nyata.
“Kami melihat perubahan yang signifikan. Terima kasih kepada Kepala Desa atas dedikasinya,” ujar salah satu tokoh masyarakat.()