Bersama Nakes Puskesmas Idi Rayeuk. Serda Rona tampak focus dalam mendata dan memahami kondisi kesehatan warga, terutama terkait kasus ibu hamil, stunting, dan gizi buruk.
“Sebagai Babinsa, saya tidak ingin hanya hadir saat ada masalah. Justru sebelum masalah muncul, kita harus sudah tahu kondisi di lapangan. Termasuk soal kesehatan masyarakat,” ujar Serda Rona dengan semangat.
Dalam kegiatan ini, ia berkolaborasi dengan Ibu Mala, petugas pelayanan Puskesmas. Keduanya bahu membahu menyusun data dan strategi pendampingan warga yang membutuhkan perhatian kesehatan, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak.
Tak berhenti di satu titik, Serda Rona berkomitmen akan mengaplikasikan hasil koordinasi dan pendataan ini secara langsung di desa binaannya. Ia akan aktif mendampingi kader kesehatan desa, ikut dalam penyuluhan, serta menggerakkan warga untuk sadar pentingnya pola hidup sehat.
“TNI harus jadi contoh. Kalau kita ingin masyarakat sehat, maka kita harus turun langsung. Dari mendata, mengajak, sampai ikut memberi solusi,” tambahnya.
Pihak Puskesmas pun mengapresiasi peran aktif Babinsa yang semakin peka terhadap permasalahan kesehatan masyarakat. Sinergitas ini diharapkan bisa menjadi pola kerja kolaboratif antara TNI dan tenaga kesehatan ke depannya.
Ini bukan sekadar rutinitas, tapi menjadi langkah awal untuk menciptakan desa sehat yang mandiri. Tutupnya.