 |
| Rtusan peserta jalan santai sebut jajanan lawas |
Usai melaksanakan jalan santai stat dari Kantor Geuchik menuju Pondok Paya satu dan pinis di kantor Geuchik setempat, begitu tiba dipinis ratusan peserta jalan santai di manjakan dengan jajanan lawas, seperti, jagung rebus, kacang rebus, ubi rebus dan pisang rebus.
 |
| Penyerahan hadiah utama kepada pemenang undian Jura I,II dan III |
Kepada media ini PJ Geuchik Sukajadi Kebon Ireng Arif Firmansyah,S.Pd,MM,CPM di Dampingi Sekdes Surianto, Ketua Tuhapet Tukiman Ketua Pemuda Marwan mengatakan bahwa,Tujuan menghidangkan jajanan lawas saat HUT RI ke 80 tahun 2025 adalah untuk mengenang masa lalu dan mengenang perjuangan para pahlawan, terutama dalam masa perjuangan kemerdekaan, mengenang budaya lokal, serta menumbuhkan rasa nostalgia, kebanggaan terhadap sejarah, dan nasionalisme di masyarakat, khususnya generasi muda.
“Jajanan lawas melambangkan pentingnya dan makanan pengganti di masa lalu, sehingga penyajiannya dapat mengingatkan pada kondisi dan perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan” ujar nya.
Menurut Pj Geuchik Jajanan lawas adalah bagian dari kekayaan budaya dan teknologi dari nenek moyang yang perlu dikenal, dilestarikan, dan dikembangkan agar tidak hilang tergerus budaya asing.
"Penyajian jajanan lawas dapat mengajak masyarakat untuk bernostalgia dan merasakan kembali pengalaman masa lalu, menciptakan hubungan emosional dengan sejarah" imbuhnya lagi.
Dengan mengenang sejarah melalui kuliner, masyarakat diingatkan untuk mencintai tanah air dan menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya.
Pantauwan media ini, usai pengundian Kupon kegiatan jalan santai dan usai pembagian hadiah utama hadiah kedua dan ketiga, kegiatan di lanjutkan berbagai macam lomba.
Pj Geuchik mengucapkan selamat kepada seluruh peserta gerak jalan santai yang memenangkan hadiah undian baik itu hadiah utama serta hadiah hiburan lainnya nya.
" Hadiah ini hanya sebagai penyemangat bagi seluruh warga Sukajadi Kebon Ireng dan mengenang jasa para pejuang yang telah merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dari tangan penjajah" tutup Geuchik.
| Roby Sinaga
