Samudra News | LANGSA
PERBUATAN bejat kaum kafir dengan menghina Rasulullah SAW dalam film Innoucence of Muslim
dan Majalah Prancis Charlie Hebdo memang terus membuat darah kaum muslim semakin
mendidih. Hal ini dibuktikan oleh DPD II HTI Kota Langsa dalam aksinya di persimpangan
lampu merah Kantor Pos Langsa, tepatnya di depan Kantor Bappeda Aceh Timur di
Kota Langsa.
Dalam
aksinya, puluhan aktivis Hizbut Tahrir DPD II HTI Kota Langsa mengutuk keras
perbuatan kaum kafir yang menghina Nabi Muhammad SAW dan menuntut agar para
pembuat film Innoucence of Muslim dan majalah Prancis Charlie Hebdo dihukum
mati dan berharap semoga Allah SWT mengazhab mereka semua dengan azhab yang
sangat pedih baik didunia maupun di akhirat.
Aksi
yang mengambil tema “Innocence of Muslim, Buah Dari Sistem Demokrasi Sekuler”
tersebut mengundang banyak perhatian orang khususnya para pengguna jalan. Aksi
yang bertitik kumpul di Mesjid Raya Darul Falah Kota Langsa melakukan Longmarch
di jalan A. Yani menuju ke depan Kantor Pos Kota Langsa.
Dalam
orasi pertama yang disampaikan oleh Darliansyah, SP.d memaparkan bahwa paham
kebebasan yang digembar-gembor kafir barat ternyata hanya berlaku bagi mereka.
Ketika di Perancis muslimah dilarang mengenakan jilbab, “kebebasan” yang mereka
dengungkan itu tidak lagi terdengar. Kenapa mereka bebas menghina Nabi
sementara muslimah di Perancis tidak boleh bebas berjilbab? Hal serupa kini
kembali terjadi dimana Sam Bacile membuat film
Innoucence of Muslim dengan melecehkan Nabi Muhammad SAW dan juga kartun nabi
yang dikeluarkan oleh majalah Perancis Charlie Hebdo namun pemerintah AS membiarkan begitu saja hal tersebut dibuat
dan disebarluaskan kepada khalayak, sebagai perbuatan biadab yang tidak bisa
dibiarkan begitu saja.
Selain
itu, orasi kedua dilakukan oleh Abu Hanif Widodo memaparkan bahwa umat Islam
tidak harus berdiam diri dari apa yang telah dilakukan kaum kafir laknatullah
terhadap apa-apa yang disucikan umat Islam. Ia juga melanjutkan bahwa hal seperti ini bukanlah yang pertama
kalinya dilakukan kepada umat Islam. Oleh karena itu, kita semua harus mengutuk
keras dan menuntut untuk dihukum mati mereka yang membuat dan menyebarluaskan
film tersebut.
Selanjutnya, dalam orasi
ketiga yang disampaikan oleh IQBAL, S.HI menjelaskan bahwa perbuatan tersebut adalah merupakan hasil dari
ide sampah sekulerisme, liberalisme dan demokrasi. Dan kaum kafir tersebut
tidak akan pernah berhenti menghina, menghasut dan melakukan banyak hal-hal
lain sampai kita masuk belah mereka. Untuk itu, ianya mengajak seluruh kaum
muslimin untuk bersatu, bersemangat bahu membahu membela kehormatan Nabi
Muhammad SAW dan menolak keras doktrin yang tidak islami seperti sekulerisme,
liberalisme dan demokrasi serta sungguh-sungguh dalam memperjuangkan tegaknya
Syari’ah dan Khilafah di bumi Allah ini sebagai bentuk kecintaan kita terhadap
Allah dan Rasul, karena hanya dengan Daulah Khilafah Islamiyah yang mampu
menghukum mati pelaku penghinaan terhadap Islam dan juga hanya dengan Khilafah
kesucian Islam akan selalu terjaga.[Redaksi]