Mengarak Pelaku Mesum Bukan Adat Aceh

Ilustrasi
Banda Aceh| Samudra News - Akhir-akhir ini penegakan qanun khalwat baik yang dilakukan oleh pemuda gampong kerap menimbulkan kekerasan. Padahal ini merupakan kegiatan yang terpuji untuk mencegah terjadinya maksiat di tanah Aceh. Sehingga akibat prilaku itu terkesan kegiatan terpuji itu berubah menjadi tindakan tercela.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ketua Majelis Duek Pakat Mukim (MDPM), Tgk.Mahmud Abdullah sangat menyayangkan itu terjadi. Karena selama ini atas nama penegakan qanun khalwat sering menjustifikasi atas nama penegakan adat. Padahal belum tentu ada hubungannya dengan adat dan ini perlu diluruskan.

"Sering pemuda gampong mengarak pelaku khalwat, bahkan ada yang memukul serta ada yang minta uang, itu bukanlah adat Aceh," ujar Tgk.Mahmud Abdullah pada, Senin (14/1/2013).

Menurut Tgk.Mahmud, ini perlu segera diluruskan agar tidak salah persepsi ditengah-tengah masyarakat. Hal ini mengingat kekerasan, pemerasan sudah dijadikan alasan atas nama adat di Aceh.

Tgk.Mahmud justru menghimbau kepada saluruh lapisan masyarakat untuk segera menghentikan prilaku kekerasan atas nama adat. Kalaupun ada menemukan pelaku khalwat atau mesum di gampong, agar tidak diselesaikan dengan kekerasan, selesaikanlah dengan musyawarah dan bijaksana.

Ia kembali menambahkan, perilaku kekerasan dan pemerasan tersebut telah keluar dari koridor prinsip-prinsip dasar adat di Aceh. Oleh karenanya, penting perlu ada bimbingan untuk anak-anak muda bimbingan dan memperkenalkan cara-cara adat yang sebenarnya.

"Prinsip dasar adat Aceh itu adalah anti kekerasan, menjaga marwah dan martabat manusia, tidak membuka air orang, menyelesaikan masalah dengan bijak dan penuh persaudaraan," imbuh Mahmud kembali.

Tgk.Mahmud kembali menghimbau kepada semua pihak, baik pemerintah, perangkat gampong, penegak hukum agar tidak gegabah dalam hal mengatasnamakan adat. Hal ini seperti terjadi di Lhokseumawe yang melarang perempuan ngangkang di sepeda motor.

“Janganlah kita merusak citra adat dengan pikiran-pikiran, tindakan-tindakan, dan kebijakan-kebijakan yang lahir bukan dari akal sehat kita” pintanya," katanya kembali. [tgj]

Tags