Aktivis Kampus "Komando" Sandra Truck Pertamina Sebagai Bentuk Protes Tehadap POLRI

samudra-news.com | JAKARTA - Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) kembali melakukan aksi turun ke jalan. Kali ini mereka menggelar aksi Pukul 01.30 WIB di depan kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Gerakan Rabu (11/12).

Gerakan demonstrans yang berasal dari kaum aktivis kampus mirip gerakan aksi di tahun 1998 saat Reformasi terdahulu, aksi yang digelar merupakan buntut dari aksi pada 9-10 Desember dalam peringatan hari Anti Korupsi dan Hari HAM sedunia.

Aksi Demonstrans yang di motori para aktivis kampus tersebut juga menyandera mobil PLN serta membakar ban bekas, hinga mengeluarkan kepulan asap hitam yang menggumpal menjulang ke langit, sebagai bentuk protes keras para aktivis kampus tersebut yang mirip gerakan aktivis kampus masa 1998.

Dedi Hermawan selaku Humas KOMANDO, mengatakan bahwa "Mahasiswa masih memiliki tuntutan yang sama dengan aksi sebelumnya. Yakni mengecam kekerasan dan kriminalisasi yang dilakukan oleh polisi terhadap mahasiswa", papar Dedi.

"Kita menuntut kepolisian Republik Indonesia ini segera menghentikan k


ekerasan terhadap mahasiswa yang hanya menyuarakan aspirasi rakyat. Kita juga ingin semua kawan yang ditangkap oleh polisi segera dibebaskan" papar Dedi.

"Aparat Kepolisian Jangan kriminalisasi gerakan mahasiswa," sebut Dedi dengan tegas.

Menurut Humas KOMANDO bahwa: "Kekerasan yang terjadi di Jakarta, Pandeglang, Bandung, Makasar, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan daerah lain di Indonesia sudah tidak dapat lagi ditolerir" sebut Dedi.

Dalam aksi ini juga bergabung, IISIP Jakarta, UMJ, UNPAM, STKIP KN, Kampus Laksi, STIE Muhammadiyah Jambi, Unbari Jambi, dan Persatuan BEM Banten.

"Empat kawan kita di Pandeglang dari Komunitas Soekarno Muda '45 masih ditahan oleh polisi. Di Bandung, walau kawan kami dari Aliansi BEM Jawa Barat tidak dikriminalisasi lebih lanjut tapi kami tetap mengutuk tindakan kekerasan polisi.

Kemudian di Makasar, setelah 23 kawan kami dibebaskan tapi kembali ada penangkapan terhadap 90 saudara kita dari Unismuh Makasar," katanya menjelaskan.

Sebelumnya mereka juga menggelar aksi yang sama di depan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (10/12) dini hari. Karena memblokir jalan dengan membajak mobil tangki Pertamina, mereka dipukul mundur oleh aparat hingga ke arah Situ Gintung.

Berita yang beredar di Blackberry Masangger dari Hikmat Subianta menyebutkan: Mahasiswa Jakarta sempat dipukul mundur masuk ke Kampus IISIP pada jam 04.35.

Pada pukul 04.50, adik-adik Mahasiswa kembali melakukan pemblokiran jalan kembali.

Hikmat Subianta menyerukan dengan ajakan "Kepada seluruh Rakyat Indonesia mari dukung Aksi Mahasiswa Jakarta" papar Hikmat yang mengirim BBM ke aktivis di Aceh.[m.aktual.co/Hikmat Subianta/Khalil]