Asisten II Drs. Moch Muchktar, M.AP,
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip, Camat Peureulak Kota
dan Kabag Humas & Protokol Setdakab Aceh Timur
sedang berfoto bersama sebahagian peserta lomba
bercerita (Sinopsis) selepas acara pembukaan di aula
kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Timur
|
samudra-news.com | Aceh Timur - Dalam realitas masyarakat kita saat ini, masyarakat mengalami lompatan budaya atau lompatan tahapan dari masyarakat tradisional ketahap yang modern dimana seharusnya manusia harus melewatkan tahapan literasi yang justru tahapan ini terlewatkan dewasa ini sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi malas untuk membaca dan lebeh cenderung menghabiskan waktunya untuk menonton televisi. Untuk mencegah hal tersebut menjadi lebih buruk lagi, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Timur mengadakan perlombaan Bercerita (Sinopsis) bagi anak-anak SD/MI dengan harapan anak-anak generasi muda bisa lebih memncintai atau lebih cenderung gemar membaca sehingga bisa melahirkan generasi muda penerus bangsa yang cinta baca.
Tujuan pelaksanaan lomba bercrita untuk
meningkatkan kemampuan anak-anak dalam bidang pengetahuan tentang bercerita.
Waktu pelaksanaan kegiatan lomba bercerita ini direncanakan 1 (satu) hari yaitu
pada tanggal 23 April 2014 yang akan dimulai pada pukul 08.30 wib
sampai dengan selesai.
Drs. Z. Abidin, M. Si, Kepala Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Timur, dalam laporannya
menyampaikan,jumlah peserta yang mengikuti perlombaan bercerita tingkat SD/MI
ini berjumlah 70 peserta yang terdiri dari 35 orang putra dan 35 orang putri.
Sementara dewan juri berjumlah 6 orang yang sudah berpengalaman dari
Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur. Fasilitas yang disediakan panitia untuk
peserta yaitu: transportasi, uang saku, konsumsi dan sertifikat untuk peserta
dan guru pendamping.
Lebih lanjut ia mengatakan, Pemenang
juara 1 ditingkat kabupaten akan diperlombakan ke tingkat Provinsi yang akan
dilaksanakan pada bulan Juli 2014 di Kota Cane dan juara 1 tingkat Provinsi
akan diperlombakan pada tingkat Nasional di Jakarta pada bulan Agustus 2014.
Dalam kesempatan ini ia juga
menyampaikan bahwa belum semua sekolah bisa di undang dan insya Allah apabila
dana yang dibutuhkan pada tahun depan tersedia dengan cukup maka kegiatan yang
serupa ini akan diikuti oleh seluruh SD/MI se Aceh Timur, menskipun demikian
pada kesempatan ini ia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dunkungan sehingga kegiatan perlombaan bercerita ini bisa
terselenggara dengan baik seperti yang diharapkan.
Sementara itu Asisten II Setdakab Aceh
Timur Drs. Moch. Muchtar, M.AP dalam kata sambutannya mengatakan Pemerintah
Aceh Timur sangat gembira atas terselenggaranya lomba bercerita synopsis yang
tujuannya untuk mencari siswa siswi yang berprestasi dalam wilayah Kabupaten
Aceh Timur sebagai bentuk motivasi serta menngkatkan minat baca bagi generasi
muda dimasa mendatang.
Lebih lanjut ia mengatakan, membaca
adalah gerbang pintu masuk untuk memperoleh ilmu pengetahuan, karena dengan
membaca akan mengantarkan manusia untuk memahami berbagai aspek kehidupan di
dunia dan juga kehidupan di akhirat, kebiasaan membaca harus dimulai dari usia
dini dengan melibatkan keluarga, sekolah, masyarakat dan Pemerintah. Bahkan
seorang ibu hamil sudah dapat mengajarkan anaknya dalam kandungan dengan cara
mendengarkan bacaan AL- Qur`an maupun music dan hal seperti ini sudah banyak
diterapkan di Negara-Negara maju.
Karena itu gemar adalah modal menjadikan
bangsa kita berkualitas dan bermartabat, kegemaran membaca merupakan salah satu
kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari, memperbaiki prilaku, mempertajam perasaan, peka terhadap
lingkungan serta mengenal potensi diri” pungkasnya. Oleh karena itu ia juga
berharap agar dana kegiatan ini untuk tahun anggaran 2015 mendatang agar dapat
diusulkan lebih banyak lagi agar para siswa/siswi dari SD/MI kecamatan yang
erada di pedalaman aceh Timur bisa diikut sertakan agar mereka (murid-murid)
juga bisa merasa sejajar dan setaraf dengan murid-murid yang bersekolah di
perkotaan.