Katanya Butuh Agama, Tapi Kok Hobi Mencaci-maki Ulama?

0
samudra news
Katanya Butuh Agama, Tapi Kok Hobi Mencaci-maki Ulama? 
Semua orang pasti butuh agama. Semua orang pasti ingin masuk surga. Tak ada yang mau masuk neraka.

Dan salah satu cara agar bisa masuk surga adalah rajin mendengarkan ceramah ulama, ustadz, dan para dai.

Nasehat-nasehat mereka mari disimak, renungkan dan amalkan pada kehidupan sehari-hari.
Sebab para ulama, ustadz, dai, merekalah pewaris nabi yang meneruskan ajaran agama kepada ummat.

Tak ada lagi nabi yang lahir setelah Rasulullah. Jadi tak mungkin lagi kita bertanya secara langsung kepada para utusanNya.

Dalam bahasa singkat, bisa disebut bahwa satu-satunya yang bisa membawa kita kepada surga hanyalah agama.

Bagaimana cara kita menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, maka itulah penentu utama apakah nanti kita bisa masuk surga.

Agar bisa menerapkan ajaran agama dengan baik dan benar, tentu saja kita harus belajar.
Dan salah satu tempat belajar agama adalah para dai, ustadz dan ulama.

Namun apa jadinya jika kamu membenci para dai, ustadz dan ulama?
Kamu bahkan hobi mengolok-olok mereka.
Nasehat dan ceramahnya kamu jadikan bahan untuk membully.
Telinga, hati dan pikiranmu ditutup serapat-rapatnya, sama sekali tak mau mendengarkan wejangan mereka.

Kamu pun jadi orang yang jauh dari agama, karena tak mau belajar agama dari mereka.

Padahal kamu pasti butuh agama, butuh belajar agama, perlu menerapkan ajaran agama agar bisa masuk surga.

Lantas karena tak suka pada ulama tertentu, kamu pun memenuhi kebutuhan akan agama dengan mencari “ulama” pengganti.
Para “ulama” yang nasehat-nasehat mereka terkesan lebih masuk akal, lebih cocok dengan hawa nafsu dan keinginanmu.

Maka, kamu pun terjerumus, tanpa sadar belajar pada orang-orang yang mengaku Islam, padahal mereka membenci dan memusuhi Islam.

Mereka bahkan hobi menyerang Islam, namun di sisi lain membela dan mendukung agama lain.

Merekalah para “ulama” atau tokoh liberal dan syiah,
Para tokoh yang sering mengaku sebagai cendikiawan muslim,
Mereka yang kamu anggap Islam, tapi sebenarnya ajaran mereka sangat jauh dari Islam.

Kamu ingin berislam dengan cara yang menurutmu terbaik,
Namun kamu belajar pada orang yang salah,
Dan itu justru menjauhkanmu dari ajaran Islam yang sebenarnya, makin menjauhkanmu dari indahnya surga.

Dan semua ini berawal dari sikap kamu yang membenci para dai, ustadz dan ulama,
Berawal dari kebiasaan kamu mengolok-olok mereka, tak pernah mau mendengarkan nasehat mereka.

Renungkanlah itu, Kawan!

Jakarta, 21 Januari 2015

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)