Antisipasi Peredaran Narkoba, MPU Adakan Muzakarah Ulama

Samudra News | Aceh Timur - Peredaran Narkoba  jenis Psikotropika di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, sama halnya dengan penguna narkoba setiap tahun jumlahnya juga terus meningkat,  pada Tahun 2015 lalu tercatat jumlah penguna Narkoba di Tanah Air sebanyak 5,8 jiwa, peningkatan angka penguna narkoba ini sangat signifikan kenaikannya bila dibandingkan dengan Tahun 2014 dimana jumlah penguna hanya sekitar 4,1 jiwa penguna sehingga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyatakan Indonesia saat ini berstatus darurat Narkoba.

Provinsi Aceh dalam penggunaan dan peredaran narkoba menduduki rangking ke-8 secara nasional, sedangkan Kabupaten Aceh Timur menduduki peringkat ke-3 dari 23 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh.
Untuk mengantisipasi peredaran dan para penguna piskotropika di tanah air, khususnya di Aceh, terutama Aceh Timur, pemerintah daerah terus berupaya melaksanakan kegiatan pencegahan melalui sosialisasi pencegahan terhadap para pelajar dan masyarakat , termasuk megadakan Muzakarah Ulama yang diselengarakan oleh Majelis permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Timur yang bertempat di Aula Kantor Kemenag Aceh Timur pada Kamis, 24 November 2016.

Menurut Tgk. H. Nuruzzahri atau yang akrab disapa dengan Waled Samalanga dalam Muzakarah Ulama ini menyampaikan ada beberapa strategi dalam pemberantasan Narkoba yakni peran orang tua, mmberikan pemahamn agama kepada anak-anak, sibukan anak-anak dengan kegiatan yang positif, setiap Khatib atau guru membiasakan untuk mengingatkan kepada murid-muridnya akan bahaya Narkoba, pelarangan rokok, jadikan mata pelajaran khusus tentang bahaya Narkoba untuk diajarkan di sekolah-sekolah maupun di pesantren-pesantren serta peran Pemerintah.

Sementara itu Zulkarnain Nasution selaku Sekjend Gerakan Anti Narkoba Indonesia yang juga menjadi pemateri dlm Muzakarah Ulama ini membahas tentang Narkoba dan permasalahannya di Aceh menyarankan untuk pencegahan peredaran Narkoba adalah pencegahan berbasis sekolah, pencegahan berbasis keluarga dan masyarakat, pencegahan berbasis tepat kerja dan pencegahan berbasis media.

Asisten II Bidang ekonomi, Pembangunan dan Keistimewaan Aceh Setdakab Ace Timur, Usman A. Rachman, SH, SP mengatakan Muzzakarah ini diharapkan nantinya mampu meminimalisir peredaran dan penguna Narkoba di Aceh Timur yang semakin hari jumlah pengedaran dan pemakainya terus mengalami peningkatan apalagi masalah peredaran Narkoba di Aceh Timur ini sudah mencapai tingkatan yang sangat meprihatinkan dan oleh sebab itu peran pemerintah kalau tidak didukung oleh semua elemen dan lapisan masyarakat akan sia-sia dan tidak akan berjalan seperti yang diharapkan” ujarnya.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Aceh Timur yang memiliki garis pantai berhadapan langsung dengan selat malaka merupakan salah satu pintu masuk bagi narkoba jenis sabu dan ektasy, bahkan untuk Indonesia, hal ini sangat beralasan mengingat pesisir pantai Aceh Timur hampir sebahagian besar merupakan hutan Mangrove dengan alur-alur kecil yang bisa langsung menembus ke kampung-kampung nelayan yang ada di Kabupaten ini jadi tak heran apabila daerah ini menjadi pintu masuk bagi narkoba dan juga tempat transit narkoba di Indonesia” lanjut Asisten II Setdakab Aceh Timur

Maksud dan tujuan diadakannya Muzakarah ulama ini guna membahas atau mencari solusi mengenai strategi pemberantasan Narkoba di Kabupaten Aceh Timur yang sudah mersahkan bagi semua pihak, dengan harapan semoga hasil dari Muzakarah ini akan melahirkan sebuah rekomendasi bagi kebijakan pemerintah daerah, Kepolisian dan Instansi terkait lainnya untuk menjadikan sebuah strategi dlam pemberantasan Narkoba di Kabupaten Aceh Timur . Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua II MPU Aceh Timur, Tgk. H. Azharuddin, S.Pd.I ketika membacakan laporan panitia kegiatan Muzakarah Ulama ke II kabupaten Aceh Timur Tahun 2016. Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ini berlangsung selama satu hari yang diikuti sebanyak 50 orang Tengku-tengku yang berasal dari 24 kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Timur. | Arjuna