SamudraNews.com | Aceh Timur-Komandan
Koramil 09/Nurussalam Kapten Arh Jumari melaksanakan rembug tani bersama kelompok
tani “Meutuah Tani”, bertempat di Desa Senembok, Kecamatan Nurussalam,
Kabupaten Aceh Timur, Kamis (01-11-2018).
Kepada Tim Media Center
Kodim 0104/Atim Babinsa Ramil 09/Nrs Serda Hary Priyanto menjelaskan bahwa kegiatan
rembug tani tersebut dengan topik bahasan tentang “Mari Kita Dukung Program
Pemerintah Untuk Mewujudkan Swasembada Pangan Di Daerah Kita”, yang dipimpin
oleh Danramil 09/Nrs.
Tujuan dilaksanakannya
rembug tani ini untuk meningkatkan minat para masyarakat untuk bertani guna
untuk mewujudkan peningkatan produktifitas pertanian khususnya tanaman padi di
wilayah Kec.Nurussalam, “terangnya.
Sementara itu Kapten Arh
Jumari menjelaskan kepada anggota Poktan Meutuah Tani tentang bagaimana cara pengolahan
sawah dan bercocok tanam yang lebih baik, dan ia pun menjelaskan tentang kendala
lain yang akan membuat kerusakan lahan akibat eksploitasi penggunaan pupuk
kimia dan pestisida, serta sedikitnya pemanfaatan teknologi dan inovasi
pertanian. Selain itu, faktor cuaca dan iklim yang tak menentu juga kerap
menjadi kendala dalam bertani. Namun persoalan terbesar dari masalah pertanian
di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, adalah terjangkitnya hama dan
penyakit tanaman serta gagal panen, yang dapat mencakup sekitar seperempat dari
hasil panen saat ini, "ungkapnya.
Dalam hal ini, TNI secara
sadar dan terencana telah melaksanakan dukungan pada hal tersebut. TNI sebagai
bagian dari elemen bangsa yang bergerak dalam bidang pertanian juga selalu
mengusung ambisi besar mewujudkan Swasembada Pangan Nasional yang dicanangkan
oleh Pemerintah.
Dalam mendukung program
ketahanan dan kedaulatan pangan nasional TNI telah melakukan beberapa langkah
strategis. Salah satunya menyelaraskan budaya dan tekhnologi yang tidak sinkron
selama ini. "Dengan teknologi dan kultur bertani yang berkembang, mestinya
petani akan maju dan sejahtera. Oleh karena itu tekhnologi harus bisa
dihubungkan dengan kultur masyarakat, agar pertanian kita tidak stagnan atau
mati," tuturnya.
Maka TNI khususnya Kodim
0104/Atim pun melakukan sejumlah pengembangan tekhnologi seperti menciptakan pupuk
yang dibuat oleh Babinsa Kodim 0104/Atim untuk membantu para petani, pupuk organik
tersebut dengan berbahan dasar Keong dengan diberi nama pupuk Keong, dan
berbahan dasar anceng gondok dengan diberi nama pupuk Egois Plus, kualitas
pupuk ini pun tak kalah dengan pupuk dari pabrikan, “tegasnya.
"Beberapa petani
yang menggunakan kedua pupuk organik tersebut, di berbagai Desa wilayah
Kabupaten Aceh Timur menunjukkan hasil positif, yaitu dari satu hektar
menghasilkan padi 9-10 ton. Padahal sebelumnya petani hanya bisa panen 5-7 ton
saja per hektarnya, “pungkas Danramil.
Turut hadir dalam
kegiatan tersebut Babinsa Ramil 09/Nrs, Bhabinkamtibmas Polsek Nurussalam, dan
Anggota Kelompok Tani “Meutuah Tani”.
| Kusdiyono