SamudraNews.com | Aceh Tamiang- Seorang warga melaporkan kepada Babinsa bahwa,
kantor KPU ditemukan sebuah kotak yang mencurigakan. Kemudian Babinsa
mendatangi TKP dan melakukan clear area, serta melaporkan ke Komando atas. Dari
kejadian tersebut pasukan Jihandak datang ke TKP dan mendeteksi adanya bahan peledak, guna
melaksanakan pengamanan dan olah TKP, kemudian membawa barang mencurigakantersebut
untuk dimusnahkan di tempat yang aman.
Seluruh
pasukan serta instansi terkait sudah berada di kedudukan masing-masing. Kemudian
Babinsa melaksanakan patroli keamanan untuk mengecek kesiapan baik di TPS kantor
Desa dan di wilayah sekitarnya. Saat pendistribusian kotak suara dari kantor
KPU ke kantor desa, Babinsa melaksanakan dan pengecekan kelengkapan dari
logistic pemilu, kemudian kotak suara didistribusikan ke TPS.
Saat masyarakat
antusias melaksanakan pencoblosan berlangsung kegiatan tersebut terjadi
keributan, ada beberapa warga yang tidak terdaftar dalam DPT, menimbulkan
kericuhan, karena merasa hak pilihnya dicabut, tapi dapat ditenangkan oleh
Babinsa dan diarahkan untuk kembali, agar tidak mengganggu jalannya kegiatan
tersebut.
Pada
saat penghitungan suara, ada beberapa warga yang tidak puas dengan hasil
penghitungan suara, hingga menimbulkan kegaduhan. Pasukan bantuan disiagakan
pasukan melaksanakan pengamanan secara persuasive dengan arahan. Petugas TPS
dengan pengawalan mengevakuasi kotak suara menuju ke KPU. Dalam perjalanan
menuju KPU sekelompok massa melakukan penghadangan kotak suara. Tim pemukul
bergerak membantu pengamanan kotak suara, melaksanakan penangkapan terhadap 2
orang warga pelaku penghadangan dan mengamankan kotak suara sampai ke KPU.
Sekelompok
massa sekitar 15 orang merencanakan pergi menuju ke kantor KPU, untuk melakukan
Demo atas hasil suara yang mereka anggap penghitungannya tidak sah, dan tidak
memuaskan bagi kelompok mereka, Babinsa melaksanakan penyekatan terhadap
kelompok tersebut, berselang waktu, kelompok tersebut tetap bersikeras untuk
tetap melaksanakan Demo. Atas laporan Babinsa dan pantauan Intelijen, pasukan
disiagakan disekitar kantor KPU, untuk melaksanakan pengamanan.
Massa
yang semakin bertambah atas provokasi dari oknum warga, pasukan siaga berusaha
menghambat warga. Kelompok semakin anarkis dengan membakar ban dan melempari
pasukan. Pasukan PKS gabungan dari 3 (Tiga) kesatuan yakni Personel Kodim
0104/Atim, Kodim 0117/Atam, dan Yonif Raider Khusus 111/KB Brigif 25/Siwah melaksanakan Lintas
Ganti, Satu SSK PKS dengan perlengkapan melaksanakan penanganan, Water Cannon
diaktifkan, dalam pelaksanaan penanganan menimbulkan korban cidera. Massa
semakin brutal dan bringas melempari pasukan dengan batu, air, dan juga kayu,
maka pasukan pemukul diterjunkan untuk membubarkan massa dengan membentuk
formasi paruh lembing untuk melaksanakan tindakan, tim kesehatan melakukan
evakuasi korban. Pasukan pemukul dan pasukan PKS maju membubarkan massa.
Pasukan pemukul bertindak untuk menangkap provokator, serta melaksanakan pengendalian
situasi.
Menurut pantauan SamudraNews.com peristiwa tersebut adalah Simulasi Penanggulangan
Huru Hara Pemilu 2019 yang digelar oleh gabungan Jajaran Kodim 0104/Atim,
0117/Atam dan Yonif Raider Khusus 111/KB Brigif 25/Siwah yang bertempat di Lapangan
Belakang Pendopo Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu (10-02-2019).
“Diharapkan dengan mengikuti PHH seluruh anggota dapat memaksimalkan
tugas sebagaimana mestinya. Dalam latihan PHH ini profesionalitas setiap
prajurit akan meningkat sesuai dengan tugas dan jabatannya masing-masing, serta
kemampuan personel dalam hal taktik dan teknis serta prosedur tetap yang harus
dilaksanakan apabila menangani terjadinya aksi unjukrasa yang dilakukan dapat
tercapai dengan baik, "pungkasnya.
Di tempat terpisah Dandim 0104/Aceh Timur kepada
Tim Media Center mengatakan bahwa latihan PHH tersebut dilakukan guna melatih
anggota dalam menghadapi aksi anarkis massa, sehingga tindakan cepat harus
diambil. Diharapkan anggota tidak ragu-ragu dalam melaksanakan tugas sesuai
prosedur yang berlaku.
Kegiatan latihan tersebut meliputi tiga sesi
materi yakni latihan formasi, latihan penindakan massa dan latihan penyelamatan
korban.
| Kusdiyono