SamudraNews.com | Aceh Tamiang- Seorang warga melaporkan kepada Babinsa bahwa,
kantor KPU ditemukan sebuah kotak yang mencurigakan. Kemudian Babinsa
mendatangi TKP dan melakukan clear area, serta melaporkan ke Komando atas. Dari
kejadian tersebut pasukan Jihandak datang ke TKP dan mendeteksi adanya bahan peledak, guna
melaksanakan pengamanan dan olah TKP, kemudian membawa barang mencurigakantersebut
untuk dimusnahkan di tempat yang aman.

Saat masyarakat
antusias melaksanakan pencoblosan berlangsung kegiatan tersebut terjadi
keributan, ada beberapa warga yang tidak terdaftar dalam DPT, menimbulkan
kericuhan, karena merasa hak pilihnya dicabut, tapi dapat ditenangkan oleh
Babinsa dan diarahkan untuk kembali, agar tidak mengganggu jalannya kegiatan
tersebut.

Sekelompok
massa sekitar 15 orang merencanakan pergi menuju ke kantor KPU, untuk melakukan
Demo atas hasil suara yang mereka anggap penghitungannya tidak sah, dan tidak
memuaskan bagi kelompok mereka, Babinsa melaksanakan penyekatan terhadap
kelompok tersebut, berselang waktu, kelompok tersebut tetap bersikeras untuk
tetap melaksanakan Demo. Atas laporan Babinsa dan pantauan Intelijen, pasukan
disiagakan disekitar kantor KPU, untuk melaksanakan pengamanan.

Menurut pantauan SamudraNews.com peristiwa tersebut adalah Simulasi Penanggulangan
Huru Hara Pemilu 2019 yang digelar oleh gabungan Jajaran Kodim 0104/Atim,
0117/Atam dan Yonif Raider Khusus 111/KB Brigif 25/Siwah yang bertempat di Lapangan
Belakang Pendopo Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu (10-02-2019).
“Diharapkan dengan mengikuti PHH seluruh anggota dapat memaksimalkan
tugas sebagaimana mestinya. Dalam latihan PHH ini profesionalitas setiap
prajurit akan meningkat sesuai dengan tugas dan jabatannya masing-masing, serta
kemampuan personel dalam hal taktik dan teknis serta prosedur tetap yang harus
dilaksanakan apabila menangani terjadinya aksi unjukrasa yang dilakukan dapat
tercapai dengan baik, "pungkasnya.
Di tempat terpisah Dandim 0104/Aceh Timur kepada
Tim Media Center mengatakan bahwa latihan PHH tersebut dilakukan guna melatih
anggota dalam menghadapi aksi anarkis massa, sehingga tindakan cepat harus
diambil. Diharapkan anggota tidak ragu-ragu dalam melaksanakan tugas sesuai
prosedur yang berlaku.
Kegiatan latihan tersebut meliputi tiga sesi
materi yakni latihan formasi, latihan penindakan massa dan latihan penyelamatan
korban.
| Kusdiyono