Kadis Ketahanan Pangan Sergai Pimpin Langsung Penyemprotan Masal Kandang Babi


SamudraNews.com-Serdang Bedagai-Sumut, Dalam sepekan terahir ini ratusan ekor badi mati mendadak di Kabupaten Serdang Bedagai -Sumatra Utara. Bahkan Pemda sempat kualahan karena bangkai babi di buag warga ke sungai.

Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Serdang Bedagai M. Aliuddin SP, MP memimpin langsung penyemprotan kandang babi milik warga.

Kepada media ini Kamis (14/11) M. M.Aliuddin SP, MP, mengatakan, untuk mengantisipasi timbulnya hama baru maka kita dari dinas berupaya melakukan penyemprotan disinfektan dikandang ternak babi milik masyarakat.

"Hari ini yang menjadi target kita 
desa Sei Sukadame Kecamatan Sei Bamban Kab. Serdang Bedagai".

Selain penyemprotan kata ,M.Aliuddin SP, MP, kita juga memberikan penyuluhan terkait tata cara penyemprotan kandang ternak babi.

"Selain menyemprotkan disinfektan dikandang ternak dapat pula digantikan dengan larutan detergen dan jangan memberikan mkanan sisa kepada ternak"ujarnya.

Disamping itu M.Alaudin menghimbau warga agar tidak membuang bangkai babi ke sungai karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
dan ikut menyebarka virus penyakit ini kedaerah yang lain nya, untuk sementara Jangan mengirim ternaka babinya kedaerah lain
karena dapat menyebabkan penularan penyakit pada ternak babi lainya.

Menurut M.Alaudin, Sehari sebelumnya Pemkab Serdang Bedagai juga telah dibentuk posko penanggulangan penyakit babi tingkat Kabupaten dan 17 Kecamatan.

Pembentukan posko di pimpin oleh Sekda Sergai dan dihadiri Seluruh OPD, Camat TNI -Polri  
Drh Arif Wicaksono, M.Si Kasubdit Pencegahan penyakit hewan ternak Dirjen Peternakan dan kesehatan hewan, Kepala Balai Veteriner Wilayah I Medan drh. Agustia, MP.
Pembetulan posko tersebut guna menindak lanjuti surat edaran Gubernur Sumatera Utara, urainya.

Sementara itu warga yang menggantungkan hidup dari usaha ternak babi kini harus pasrah karena babinya sudah bayak  mati mendadak.

" Biasanya satu rumah tangga ada10 sampai 20 ekor babi, tapi kini paling hanya bertahan 2 ekor".

Kami berharap keapda Pemda atau pun pemerintah Provinsi jika maslah ini sudah kembali Normal hendaknya bisa membantu kami untuk memberikan bibit babi yang baru , karena mata pencarian kami dari ternak babi, harap warga.

| AR.S