FAKSI : Listrik Sering Padam, DPRK Koq Bungkam

0


SamudraNews.com-Aceh Timur, Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mempertanyakan sikap diam DPRK Aceh Timur, terkait seringnya terjadi pemadaman listrik di Aceh Timur selama ini dengan berbagai alasan.

" Kami heran kenapa DPRK koq diam saja terkait sering terjadinya pemadaman listrik ini, padahal itu kan terkait kepentingan publik, apalagi pemadaman sampai seharian, harusnya mereka bisa panggil pihak PLN dan mempertanyakannya, karena mati lampu seolah sudah jadi budaya setiap akhir pekan disini, lalu dimana fungsi pengawasan dewan," kata Ronny, Minggu, 4 April 2021.

Ronny mengaku sangat heran atas pembiaran yang terjadi selama ini, soal tradisi pemadaman listrik, sementara masyarakat kerap mendapat tekanan apabila  terlambat membayar tunggakannya.

" Sudah rahasia umum, kalau masyarakat telat bayar listrik, langsung bermasalah, langsung diputus, dibongkar pakai pengawalan aparat lagi, tapi kenapa ketika PLN memadamkan listrik seolah jadi hal biasa dan tidak dipertanggung 
Pjawabkan, padahal itu sangat merugikan masyarakat, jangan ada lagi kesewenang - wenangan di sini," ketus putera Idi Rayeuk berdarah Aceh Minang yang concern pada isu - isu sosial seperti kemiskinan, pengangguran, demokrasi dan Hak Asasi Manusia tersebut.

Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII)Provinsi Aceh itu, mendesak DPRK Aceh Timur serta pihak terkait lainnya, memanggil pihak PLN untuk mempertanyakan perihal tersebut, agar pihak PLN mengupayakan perubahan. Dia juga menghimbau seluruh rekan - rekannya di media dan LSM Se - Aceh Timur menyoroti dan membela kepentingan orang banyak tersebut.

" Kami mendesak DPRK segera memanggil pihak PLN dan mengupayakan perubahan di Aceh Timur, atau jangan salahkan kami, bila nanti  menggalang kekuatan masyarakat untuk menggelar aksi demonstrasi ke DPRK dan PLN, jika pemadaman listrik masih saja sering terjadi," pungkas alumni Universitas Ekasakti tersebut menutup keterangannya.

| ****

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)