Direktur BUNdes Maju Bersama di dampingi Bendahara Bundes, Ketua Tuahapeut , pendamping Kecamatan Langsa Lama saat di temui media ini di salah satu Kaffe di langsa |
Namun sejauh ini dana tersebut masih di endapkan (belum di pergunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat sebagai mana mestinya), padahal di liahat dari postingan berita penyerahan dana 75 juta tersebut pada 30 Januari 2024.
Polemik ini membuat gerah masyarakat, karena mereka menilai selama ini Bumdes Maju Bersama Sidodadi diduga dinikmati oleh para pemangku jabatan, bahkan tidak transparat.
Kemudian pada 31 Maret 2024 malam media ini melakukan pertemuan dengan Direktur Bumdes Maju Bersama guna meminta kejelasan tentang pengelolaan Bumdes tersebut.
Pada malam itu Direktur Bumdes Maju Bersama di dampingi Bendahara Bumdes,Pendamping Kecamatan Langsa Lama dan Ketua Tuhapeut Gampong Sidodadi.
Ketika di singgung tentang kucuran dana segar dari DPR RI sebesar 75 juta itu dengan gamblang Diriktur Bumdes Maju Bersama Septyan Panca Pria
mengatakan bahwa, saat ini dana tersebut belum bisa di gunakan kerena semua harga barang yang akan di beli harga nya meroket.
" Benar kita baru menerima kucuran dana segar 75 juta dari anggota DPR RI. rencana nya akan kita gunakan membeli sembako untuk pasar murah sebesar Rp 46800000 dan untuk kendaraan roda 4 satu unit di anggarkan Rp. 28.200000.
Namun karena harga masih melambung habis lebaran baru di gunakan dananya, sekaligus menggelar musyawarah dengan masyarakat" beber direktur Bumdes.
Lanjut Septyan, Sejauh ini kami baru menggelar musyawarah dengan pengurus Bumdes dan Tuhapeut.
Lantas awak media mempertanyakan tentang penggunaan dana sewa kos kosan dan Septyan mengakui saat ini ada kos kosan 10 pintu yang berisi 9 pintu satu pintu lagi digunakan sebagai kantor Bundes Maju Bersama.
" Ada 6 juta sewa kos kosan satu pintu selama satu tahun di kali 9 pintu kos kosan pertahun nya ada pemasukan Rp 54 juta" ujarnya.
Dan merut Septyan, dana Kos kosan di gunakan untuk membangun tempat parkir kendaraan, bagun sumur, gaji karyawan dan lain lain.
Namun pernyataan Direktur Bundes Maju Bersama berbanding terbalik dengan ucapan
Riduan, S.Pd wakil Ketua Tuhapeut Sidodadi yang di hubungi media ini Via seluler nya Selasa (2 /4/2024).
Dalam sabungan telpon Riduan menjelaskan bawa pada Kamis (28/3/2024) malam Tuhapeut Gampong Sidodadi mengelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan seluruh pengurus Bumdes Maju Bersama, juga Geuchik Trimo turut hadir .
Dalam RDP Direktur Bundes Maju Bersama mengatakan bahwa pada tahun 2023 ada pernyertaan modal dari desa sebesar 60.juta namun yang di terima Bundes Rp. 30.juta dan dana tersebut digunakan membayar Hutang, membuat tempat parkir Kos kosan, gaji karyawan, dan renopasi .
" Jika di awal dikatakan uang kos koson di gunakan bangun tempat parkir, jadi dana 30 juta dari desa di kemanakan? " Ujar Riduan heran .
Lanjut Riduan, Terkait dana segar 75 juta pengakuan direktur Bumdes saat RDP yang menjadi hak Bumdes hanya 47 juta sedangkan Rp 28 juta lagi kembali ke sipemberi dana segar tersebut.
Dihari yang sama saat media ini konfirmasi Trimo selaku Geuchik Sidodadi Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa via telpon selulernya membemarkan awal nya akan mengucurkan dana ke Bundes Maju Bersama sebesar 60 juta rupiah, namun ketika desa ada kegiatan dan kejurangan dana maka dana untuk Bundes di potong 30 juta.
" Benar, awal nya kita anggarkan 60 juta untuk Bumdes Maju Bersama, namun karena ada kegiatan desa yang mendesak dan kita butuh dana maka dana Bumdes kita pangkas hanya 30 juta dari 60 juta yang kita rencanakan dari awal" beber Geuchik.
Lanjut Geuchik,mengenai kucuran dana segar dari DPR RI 75 Juta dan yang di terima Bundes hanya 47 juta dan sisa nya 28 juta kembali kepada si pemberi, itu saya tidak tau karena damanya masuk ke Rekening Bundes Maju Bersama, beber geuchik senbari menutup pembicaraan di ujung telpon.
| Roby Sinaga