SANGAT
disayangkan
ketika prestasi seseorang dapat ditukarkan dengan aktivitas yang tidak
mendidik. Sungguh, hal ini akan menjadi benang merah dalam sebuah komunitas
ataupun lembaga, apalagi lembaga yang berlatar belakang pendidikan. Memang,
berdasarkan data dan sumber yang diperoleh, hal ini hanya dilakukan oleh
kepentingan segelintir oknum, namun jika hal tersebut terus dibiarkan, tentunya
akan menjadi sebuah bom waktu dalam suatu lembaga.
Berdasarkan laporan
yang diperoleh, berikut juga dengan data-data lainnya, suatu kejanggalan sempat
terjadi di Fakultas Hukum Universitas Samudra Langsa. Dimana menurut informasi
dari para mahasiswa, sikap beberapa dosen dalam memberikan nilai diakhir
semester terlihat pilih kasih.
"Awalnya kami
sudah menduga hal ini akan terjadi, namun kami masih mempercayai dari apa yang
telah disampaikan oleh dosen tersebut kepada kami. Karena pada dasarnya kami
pun sadar bahwa kemampuan kami masih rata-rata, akan tetapi, sebodoh-bodohnya
kami masih bisa melihat mana yang layak mendapatkan nilai bagus dan mana yang
tidak, hingga alasan kenapa pun masih bisa kami jelaskan" Keluh para
mahasiswa saat menyampaikan laporannya kepada Samudra News di salah satu kantin
Universitas Samudra Langsa beberapa waktu lalu.
Dan yang sangat kami
sayangkan, lanjut mereka, dalam proses pemberian nilai, selain dengan cara
berdasarkan moodnya seorang dosen, menghitung kancing, rasa tidak enak, juga
kami dapatkan tenyata ada unsur bisnis dalam proses pemberian nilai tersebut.
Dimana seharusnya seorang dosen dalam menilai terlebih dahulu melihat dengan
mata yang sebenarnya siapa saja mahasiswa yang terlihat cerdas, aktif, rajin
mengikuti jam kuliah atau disiplin waktu yang akhirnya mungkin ditambah dengan
nilai kasih sayang dari dosen, karena hal ini sering kali didalihkan oleh
kebanyakan dosen ketika mahasiswa mempertanyakan nilai mereka.
Pada waktu yang sama,
para mahasiswa tersebut juga menyampaikan bahwa ada salah satu dari mereka yang
pernah terlibat dalam bisnis nilai tersebut. Ianya (mahasiswa yang terlibat
-red) menjelaskan sendiri kepada para mahasiswa yang lain bahwa pernah
melakukan pengutipan langsung dari teman-teman yang menginginkan nilai IP
(Indeks Prestasi)nya bagus.
Selain itu, mereka juga
menggambarkan bahwa dalam mengikuti mata kuliah sehari-hari ada beberapa
mahasiswa yang tekesan kurang peduli, jarang masuk bahkan masih banyak mata
kuliah yang belum lewat, namun oleh karena mempunyai hubungan dengan dosen
bersangkutan, baik itu saudara maupun sekedar tetanggaan, bisa mendapatkan
nilai yang tinggi dan dapat mengikuti semua mata kuliah termasuk lanjutan
disemester depan.
Berikut laporan
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Samudra Langsa. Untuk keterangan lebih
lanjut, pihak Samudra News akan mengkonfirmasikan beberapa dosen guna
mendapatkan keterangan lebih lanjut menyangkut apa tanggapan mereka dalam
menyikapi laporan mahasiswa tersebut.
Silahkan
goreskan tanggan anda dibawah ini ...