Kepala Dinas Syari'at Islam Langsa Diancam Bunuh

Drs. Ibrahim Latif, MM
LANGSA | Samudra News - Kadis Syariat Islam Kota Langsa, Drs Ibrahim Latif MM, mengaku menerima sejumlah ancaman melalui telepon, termasuk pembunuhan. Ia menduga ancaman oleh orang yang belum dikenal ini, terkait dengan gencarnya operasi penegakan qanun Syariat Islam di Langsa, dalam sepekan terakhir. 

“Ancaman bertubi-tubi ke kantor termasuk diri pribadi saya melalui telepon,” kata Kadis Syariat Islam Langsa Drs Ibrahim Latif MM, kepada Serambi, Senin (15/10).

Acaman dari penelpon gelap itu, lanjut Ibrahim Latif, berkaitan dengan operasi pembubaran pertunjukan keyboard Sabtu (13/10) malam, di Gampong Seulalah, Kecamatan Langsa Lama. Operasi penegakan qanun syariat itu dilakukan oleh tim gabungan Dinas Syariat Islam dan WH, Satuan Polres Langsa serta Kodim 0104/Aceh Timur.

Sebelumnya, Dinas Syariat Islam/WH secara terus menerus melakukan penertiban dengan menggerebek tempat-tempat yang diperkirakan terjadi khalwat, maisir, dan khamar, di seputar kota langsa. Selama itu berbagai reaksi pro dan kontra bermunculan. Seiring dengan itu, bermunculan pula telpon-telpon gelap. Tadinya berupa protes dan caci-maki dengan kata-kata kotor.

“Tapi beberapa hari ini sudah berupa ancaman bunuh. Kita coba tanya namanya untuk mengajak bertemu dan berdialog, malah dibalas dengan kata-kata kotor, dan ancaman bunuh,” ujar Ibrahim. 

Kadis SI Langsa itu menambahkan, nomor yang dipakai para pelaku teror itu diketika dihubungi kembali sudah dinonaktifkan. Namun Ibrahim Latif, mengatakan saat ini telah menyimpan nomor telepon tersebut untuk tindak lanjut. “Kita akan laporkan secara resmi kepada pihak berwajib Polres Langsa,” katanya.

Ibrahim Latif menerangkan, penelpon gelap itu tegas menyatakan tidak senang atas sikap Dinas Syariat Islam dan WH. Mereka menuding WH hanya over acting saja dalam penegakan Syariat Islam. Mereka juga mengatakan akibat gencarnya razia yang dilakukan tim penegakan Syariat Islam Langsa selama ini, telah mengganggu hak mereka.

Dalam salah satu pesan pendek (SMS) yang diterima oleh Ibrahim Latif terbaca: “Pacaran kan hak kami. Keyboard itu, kan hiburan. Ngapain diganggu. WH itu urus dirinya sendiri dan keluarganya, Bukan uda bagus kali WH itu. Awas kau, jangan macam-macam. Ku bunuh nanti kau. Jangan sok bersih WH itu.”

Selain itu, menyangkut soal jilbab, seorang penelpon menyebutkan: “Pakai jilbab, tidak pakai jilbab itu anak aku, istri aku, jadi bukan urusan kau. Mereka mabuk di lapangan itu bukan urusan kamu, jadi kamu urus aja keluarga kamu.” “SMS seperti ini hampir tiap malam kita terima dari orang tak jelas tersebut,” imbuh Ibrahim Latif.


Tags