Serangan Israel ke Jalur Gaza – Palestina

LANGSA | Samudra News - Lagi, Israel menyerang Jalur Gaza – Palestina. Hingga Ahad 19 November telah lebih dari 90 kali negara zionis Israel itu menyerang Gaza. Korban terus berjatuhan. Tercatat 32 warga sipil Palestina tewas dan lebih dari 300 yang terluka, 140 diantara mereka adalah wanita dan anak-anak. Korban kemungkinan akan terus bertambah bila serangan Israel itu berlanjut. Sejauh ini belum terlihat ada upaya nyata dari dunia Islam untuk menghentikan agresi itu. Yang dilakukan baru sebatas retorika kutukan atau persiapan untuk pengiriman bahan makanan, obat-obatan, peralatan dan tenaga medis. Itupun, seperti yang sudah-sudah, belum tentu bisa lancar masuk ke wilayah Gaza karena terhambat di perbatasan atau sengaja dihalang-halangi Israel. Akibatnya, korban lama tidak segera mendapat pertolongan secara semestinya, sementara korban baru terus berjatuhan.


Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan: mengutuk serangan Israel ke wilayah Jalur Gaza, dan mengutuk juga pemerintah AS yang nyata-nyata mendukung serangan baiadab itu. Untuk hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia melakukan Aksi yang diselenggarakan di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia serta menyerukan:



1. Kepada kepala negara dari negeri-negeri muslim untuk segera bertindak nyata menghentikan serangan itu. Cara paling efektif adalah mengirimkan tentara ke wilayah Gaza. Bila masing-masing negara mengirim sedikitnya 500 tentara saja, maka paling tidak bisa dihimpun 25 ribu tentara dari lebih 50 negeri muslim, termasuk dari Indonesia. Hanya dengan cara ini sajalah rakyat di Jalur Gaza bisa dilindungi dan sekaligus serangan yang dilakukan oleh Israel bisa dihentikan.

2.   Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil prakarsa penting bagi segera terlaksananya pengiriman tentara dari negeri-negeri muslim itu segera. Sebagai negeri muslim terbesar, langkah presiden SBY ini diyakini akan sangat berpengaruh dalam menggerakkan negeri muslim lain guna mengambil langkah penting yang amat diperlukan untuk menyelamatkan rakyat di Jalur Gaza.

3.   Terus berdiam diri, tidak melakukan langkah apa pun dan hanya sebatas mengecam, tidak bisa diartikan lain kecuali bahwa para kepala negara dari negeri-negeri muslim itu telah secara langsung membiarkan terjadinya pembantaian di Jalur Gaza, dan secara tidak langsung telah mendukung Israel melakukan kebiadaban di wilayah Palestina itu. Ini adalah penghianatan keji terhadap umat Islam seluruh dunia.
Tags