Ini Penjelasan Kadisdikbud Aceh Singkil Terkait Pelajaran Mapel

0


SamudraNews.com-Aceh Singkil, Banyaknya untuk orang tua atau Wali murid jenjang TK / PUD, SD, dan SMP sederajat dengan mata pelajaran (MAPE) buku pelajaran sistem berani atau online kesulitan dalam mendampingi saat belajar.

Sebelumnya orang tua murid di Kecamatan Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil mengungkapkan begitu sulit dalam mendampingi anak-anak dalam belajar berani dan ditambah lagi mengenai buku mapel serta buku panduan yang tidak ada.

Dengan situasi ini, seharusnya banyak buku pendamping yang bisa menjadi bahan ajar untuk siswa, guna menutupi kekurangan buku itu sebagai bahan pembelajaran. namun saya udah mendownload salah satu aplikasi yaitu rumah belajar online pusdatin kemendikbud: yakni di https://belajar.kemendikbud.go.id .

Dengan mengeluarkan banyak biaya yang tidak sedikit, ditambah lagi pengeluaran keperluan lainnya, seperti "pengisian kuota untuk pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Kami sebagai orang tua tidak hanya memikirkan masalah buku.namun masih banyak yang kami pikirkan lagi, seperti biaya pendidikan anak dan Biaya Kebutuhan hidup sehari-hari, "Jelas Yuli Salah satu Wali Murid di Pulau banyak Kabupaten Aceh Singkil.

Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Singkil Khalilullah mengatakan sebelumnya melalui Vidcom kita sudah bicarakan secara langsung, dan kita pertanyakan lebih detil karena ini kan masalah bencana non alam, tidak semua orang siap untuk membuat segala sesuatunya secara sederhana.Senin,(15/9/2020).

"Maka di arahkan melalui vidcom tanggal 2 sebtember 2020 lalu yang nara sumbernya kementrian dalam negeri (Kemendagri) langsung dan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), yang bisa menjawab, "Ujarnya

Sebab, saat ini pemerintah pusat sudah rencanakan dan menyiapkan dana sekitar 7 triliun untuk membantu pulsa pada guru dan siawa. kemudian sekarang ini sudah dientri nomor-nomor itu dari aplikasi, " sebutnya.

Saat ini yang menjadi masalah itu adalah beberapa kabupaten kota perotes, karena penanganan jangankan Handphone (HP), listrik pun tak masuk, katanya.

Menurutnya, mengenai hal tersebut tidak ada hambatan. Pastinya kita berterimakasihlah dengan adanya bantuan itu, yang berupa paket pembelajaran yang bisa digunakan untuk belajar atau keperluan lainnya dan seterusnya, Jelas Khalilullah.

Lanjutnya, Namun tergantung perkembangan selanjutnya, kami sudah serahkan kepihak sekolah masing-masing dan kita juga sudah mengantri.

Disebutkanya sebenarnya kemaren surat pertama itu dari 31 Agustus 2020 lalu, kemudian karna banyak kita mendapat laporan, belum sempat selesai jadi sekarang diperpanjang sampai habis bulan september ini ", pungkasnya.

| Ris

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)